Menu

Mode Gelap
Komitmen Indonesia Mengembangkan Energi Hijau Pemerintah RI Kantongi Keputusan Investasi Akhir Proyek UCC Tangguh Momen HGN 2024, Mendikdasmen: Pentingnya Guru Sebagai Agen Pembelajaran dan Peradaban PLN Siapkan Langkah Strategis Datangkan Investasi Hijau untuk Transisi Energi 24 Tahun Pengadilan HAM: Keadilan yang Terus Disandera Bahasa Daerah Harus Diperkenalkan Lewat Platform Teknologi Terkini

Papua

IPSI Papua Matangkan Persiapan Menuju PON XXI 

badge-check


					IPSI Papua Matangkan Persiapan Menuju PON XXI  Perbesar

JAYAPURA – Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI Provinsi Papua terus mematangkan persiapan para atletnya jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional – PON XXI di Aceh dan Sumatra Utara, September tahun ini. Saat ini, 4 atlet pencak silat Papua sedang ditempa pada pemusatan latihan atau TC terpusat di Jakarta.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Papua, Alfius Demena mengatakan pemusatan latihan (TC) terpusat atlet pencak silat Papua di Jakarta sudah berjalan sejak bulan Mei lalu.

TC terpusat itu dijalani oleh 4 pesilat Papua  yang telah lolos ke PON XXI lewat babak kualifikasi atau Pra-PON tahun 2023 lalu. Mereka yakni Nency Kadir, nomor tanding di kelas F Putri 70-75 kg , Yunus Ulop di kelas F Putra 70-75 kg, Saofi Hisnu di kelas C Putra 65 kg, dan Regina Anggreini di kelas B Putri 55 kg. Mereka dilatih oleh pelatih berkualifikasi internasional yang pernah melatih timnas pencak silat Indonesia, Sunarno.

“Tim Pencak Silat Papua sementara ini sedang pemusatan latihan atau TC terpusat di Jakarta, berjumlah 4 orang atlet, dua atlet putra dan dua atlet putri. Sudah satu bulan mereka menjalani TC dan ditangani langsung oleh pelatih berkualifikasi internasional, Coach Sunarno,” katanya, Selasa (18/6/2024).

Pada masa periodesasi TC itu, tim pencak silat Papua juga melakukan try out atau berujitanding dengan padepokan IPSI Jakarta Selatan dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mereka berencana melakukan try out ke Yogyakarta dan Solo.

“Mereka juga sudah melakukan try out, baru hari sabtu kemarin di Jakarta. Setelah uji coba rencananya akan try out lagi ke Yogyakarta dan kemudian ke Solo. Jadi jadwalnya empat kali try out,” ujarnya.

Ia berterima kasih kepada Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo yang telah menjadi manajer sekaligus Bapak Angkat untuk tim pencak silat, sehingga mereka bisa menjalani Tc terpusat dan persiapan menuju PON XXI.

“Kami bersyukur karena bisa mendapatkan manajer yang merupakan Pj Bupati Jayapura. Beliau merespons dan mendukung penuh cabor pencak silat ini bisa melakukan try out, walaupun kita tahu bahwa KONI Papua masih terkendala pembiayaan,” katanya.

Terpisah, Pelatih tim pencak silat Papua, Sunarno mengungkapkan para atletnya saat ini telah masuk pada masa persiapan khusus. Setelah menggelar dua kali uji tanding, mereka akan kembali menjajal uji coba dengan IPSI Depok dan Bogor.

“Kita sudah mau bulan kedua TC, kita punya waktu 4 bulan, satu bulan kita kejar untuk persiapan umum, dan satu bulan ini kita masuk pada persiapan khusus, kemudian kita nanti bulan ini ada tiga kali uji coba. Kemarin sudah satu kali dengan IPSI Jakarta Selatan, dan teman-teman dari UNJ. Berikutnya kami ada ujicoba dengan IPSI Depok, dan minggu terakhir itu dengan IPSI Kota Bogor,” kata Sunarno.

TC tim pencak silat Papua dipusatkan di Kompleks Apartemen Marbella, Jakarta Selatan. Di sana mereka didukung oleh sarana latihan yang memadai.

“Di sini ada tempat latihan, fitnes, kolam renang dan lapangan outdoor. Dan kalau latihan tekniknya kita di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah,” ujarnya.

Salah satu pesilat andalan Papua, Nency Kadir juga menyampaikan terima kasih kepada Pj Bupati Kabupaten Jayapura yang telah membantu dan mendukung tim pencak silat sehingga bisa menjalani TC terpusat.

“Kita sangat berterima kasih kepada Pak Pj Bupati karena telah mendukung dan membantu kita dan bisa sampai pada tahap ini,” ujar Nency.

Jajal Indonesia Open

Demi mematangkan persiapan menuju PON XXI, tim pencak silat tak hanya melakukan uji tanding. Mereka juga akan tampil di kejuaraan resmi bertajuk Indonesia Open, yang akan digelar pada bulan Juli mendatang.

“Kita juga persiapan untuk mengikuti Indonesia Open bulan Juli nanti, kejuaraan resmi di Jakarta. Iven itu nanti diikuti oleh beberapa negara, dan juga dari daerah peserta PON juga akan terlibat disitu,” ujar Sunarno.

Pelatih yang pernah menangani tim nasional Indonesia pada Pelatnas Sea Games sejak 2012 itu mengatakan, progres fisik anak asuhnya perlahan terus meningkat setelah dilakukan tes Vo2 Max.

“Kondisi anak-anak sekarang, kemarin waktu saya tes Vo2 Max-nya itu yang putra sudah mencapai 50, kemudian yang perempuan itu masih diangka 40-an. Yang jelas ada peningkatan dari Pra-PON kemarin,” jelasnya.

Menurutnya, atlet pencak silat Papua sudah tampil menjanjikan pada dua laga ujicoba sebelumnya. Ia berharap pada dua laga ujicoba berikutnya atletnya bisa masuk pada tahap finishing sebelum menjajal Indonesia Open.

“Dua nomor kita kemarin sudah bagus sekali, mereka bisa bersaing dengan juara-juara silat mahasiswa dan di Jakarta Selatan. Setelah ujicoba kita akan masuk pada finishing untuk bersiap tampil di Indonesia Open,” ujarnya.

Turnamen Indonesia Open itu akan dijadikan sebagai tes iven atlet pencak silat Papua untuk melihat progres dan mendapatkan gambaran perihal performa mereka sebelum tampil pada PON XXI di Aceh – Sumatra Utara.

“Kita akan lihat nanti hasilnya seperti apa di Indonesia Open. Dari situ akan menjadi gambaran kita nantinya, karena yang nanti tampil di ajang itu banyak atlet-atlet yang akan ikut di PON,” sebutnya.

Nency Kadir mengatakan semua persiapan sudah mereka jalani dengan baik. Beberapa program juga berjalan dengan lancar.

“Kita sudah lewati persiapan umum dan sekarang masuk bulan kedua sudah masuk tahap khusus. Jadi tahap khusus kita sudah lewati beberapa tahap yang langsung dengan ujicoba dan try out,” katanya.

Ia mengaku kondisi para atlet selama masa TC perlahan terus mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Begitu pula dengan hasil ujicoba cukup menjanjikan.

“Sekarang stamina kita sudah dalam kondisi bagus, materi juga kita terima dengan baik. Selalu ada materi baru walaupun kita berlatih pagi, siang, dan sore. Dibanding kondisi kemarin ini sudah jauh lebih meningkat. Kita semua punya hasil bagus waktu ujicoba, semua teknik yang diberikan pelatih bisa berjalan dan diterapkan dengan baik. Pelatih cukup puas dengan hasil kita,” ujarnya.

Target Prestasi 

IPSI Papua tak muluk-muluk mematok target pada PON XXI mendatang. Mereka hanya ingin mempertahankan prestasi yang pernah diraih pada PON XX tahun 2021 lalu. Alfius Demena tetap percaya timnya bisa meraih hasil terbaik dan membawa pulang medali ke Tanah Papua.

“Dengan empat atlet kita itu, kita menargetkan bisa mempertahankan apa yang kita peroleh pada PON XX tahun 2021 lalu. Intinya kita tetap menargetkan bisa mendapatkan medali. Kalau bisa medali emas. Atlet kita semua turun di nomor tanding,” kata Demena.

Ia menilai proges para atletnya selama TC di Jakarta terus mengalami peningkatan. Karena itu dirinya optimistis pencak silat Papua bisa mendapatkan prestasi di ajang PON nanti.

“Sampai dengan sekarang ini menjanjikan sekali dari hasil latihan mereka. Kami yakin mereka bisa melakukan yang terbaik,” katanya.

Begitu pula dengan pelatih Sunarno, ia tak mau mematok target tinggi untuk timnya. Ia hanya berharap atletnnya bisa lolos hingga babak final dan membawa pulang medali dari PON XXI.

“Dengan persiapan yang ada ini mudah-mudahan kita bisa mencapai target setidaknya ada yang harus lolos sampai ke babak final. Dengan sistem gugur itu kan undian sangat berpengaruh. Tapi kita melihat peluang kita masih sangat besar, ada peluang kita di nomor-nomor yang kita ikuti,” katanya.

Ia mengatakan, tim pencak silat Papua menjadi salah satu kontestan yang paling ditunggu di pentas nasional setelah kiprah mereka pada PON XX tahun 2021 lalu.

“Ini kan sudah lama sekali pencak silat tidak pernah tampil lagi. Makanya 4 atlet ini kita coba nanti maksimalkan. Papua sudah ditunggu sekali, karena waktu SEA Games pun tidak ada atlet dari Papua,” sebutnya.

Nency Kadir juga mengatakan dirinya bersama kolega tak mau muluk-muluk soal target. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lolos ke babak final.

“Yang penting kita berusaha masuk final dulu, kita akan berusaha semaksimal mungkin. Setelah itu mau jadi pemenang atau juara dua semua kita serahkan kepada Tuhan. Indonesia Open juga untuk menjadi acuan kita menuju PON XXI,” katanya.

Baca Lainnya

Bahasa Daerah Harus Diperkenalkan Lewat Platform Teknologi Terkini

23 November 2024 - 15:11 WIB

Tim Badai Pasifik Sukses Hempaskan Elang Jawa

22 November 2024 - 21:04 WIB

Pj Sekda Papua Sebut Otsus Memberikan Banyak Dampak Positif

22 November 2024 - 20:12 WIB

“Tangan Kasih Gerejawi” Melindungi 4.306 Jemaat di Ufuk Timur

21 November 2024 - 22:05 WIB

Trending di Papua