Jayapura, Euforia.id | Persipura Jayapura dipaksa menelan kekalahan menyakitkan di kandang sendiri setelah ditumbangkan tim tamu Kendal Tornado FC dengan skor 2-3 pada laga lanjutan Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026 di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Minggu (28/9/2025).
Mutiara Hitam sempat bangkit dari ketertinggalan dua gol, namun harus menyerah oleh gol penentu di menit-menit akhir.
Dalam konferensi pers pasca laga, Pelatih Persipura, Ricardo Salampessy, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua atas hasil minor ini dan mengakui kekalahan ini sepenuhnya adalah tanggung jawabnya sebagai pelatih kepala.
Ricardo menyoroti faktor konsentrasi dan kesalahan individu sebagai biang keladi utama. Ia secara lugas menjelaskan tiga gol yang bersarang di gawang timnya murni dari kesalahan tim.
”Tiga gol pada sore hari ini jujur saja lebih ke kesalahan tim maupun individu. Gol pertama lewat situasi set piece yang sudah kami simulasikan, namun pemain tidak fokus dan lalai. Gol kedua berawal dari kesalahan passing, kesalahan kontrol,” ungkap Ricardo.
Puncak kekecewaan datang dari gol ketiga yang menentukan. Ia menilai proses terciptanya gol ketiga tim lawan itu lagi-lagi karena kurangnya konsentrasi dari lini pertahanan.
“Gol ketiga sama juga, faktor konsentrasi dan fokus yang menurun. Ingin mencari gol ketiga malah kita melakukan kesalahan yang justru fatal sekali. Kita sama memberi bonus gol untuk lawan dengan cuma-cuma di depan gawang di menit terakhir,” sebutnya.
Ia juga berdalih, rencana permainan timnya terganggu dengan absennya striker Matheus Silva yang mengalami cedera pangkal paha setelah sesi latihan sehari sebelum pertandingan.
Meski hasil start tiga pertandingan awal tidak sesuai harapan, Ricardo berharap timnya tidak terus melihat ke belakang.
“Memang start tiga pertandingan awal tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi musim ini cukup panjang. Hasil ini akan menjadi motivasi untuk kami pelatih dan pemain untuk memperbaiki dan di partai berikutnya kami akan mencari poin lagi, mengganti apa yang hilang di kandang,” pungkasnya.
Kapten tim, Boaz Solossa, mewakili seluruh pemain untuk menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Papua. Ia menegaskan inilah risiko dalam sepak bola dan tim harus segera bangkit.
”Kami harus mengakui keunggulan lawan. Kami sempat memberikan perlawanan, tapi di akhir-akhir semua pemain tidak konsentrasi dengan baik, kesalahan kami sendiri akhirnya bisa membuat mereka mencetak gol terakhir,” ujar Boaz.
Boaz meminta rekan-rekannya untuk segera melupakan pertandingan ini dan belajar dari kesalahan yang sama.
”Pertandingan ini sudah selesai. Kami tidak bisa terus memikirkan pertandingan ini karena kami harus maju terus ke depan. Dengan kesalahan ini, saya kira ini bisa menjadi pelajaran untuk pertandingan berikut kami lebih siap,” pungkasnya.