Menu

Mode Gelap

Olahraga

Kontingen Papua Raih Prestasi Membanggakan di PON Beladiri 2025

badge-check


					Atlet Kempo Papua, Siti Safina Rahareng meraih medali emas pada PON Beladiri di Kudus Perbesar

Atlet Kempo Papua, Siti Safina Rahareng meraih medali emas pada PON Beladiri di Kudus

Jayapura, Euforia.id | Kontingen Papua berhasil meraih satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri II Tahun 2025 yang berlangsung di Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, pada 11–26 Oktober 2025. Prestasi membanggakan ini dicapai tanpa dukungan anggaran daerah alias menggunakan dana mandiri.

​Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, George Weyasu, menyatakan rasa syukurnya atas kontribusi medali tersebut.

​”Puji Tuhan, dari enam cabang olahraga yang berangkat secara mandiri, dua di antaranya berhasil menyumbang medali untuk Papua,” ujar George Weyasu.

​Prestasi tertinggi disumbangkan oleh cabang olahraga Kempo, melalui atlet putri Siti Safina Rahareng. Safina berhasil meraih satu medali emas di kelas 60 kg putri dan satu medali perak dari kategori Embu Solo Tandoku Yudansha putri.

​Selain Kempo, cabang olahraga Wushu juga turut menyumbang satu medali perunggu melalui atlet Ona Pais yang turun di kelas Sanda 46–48 kg.

Atlet Wushu Papua, Ona Pais menaiki podium juara setelah meraih medali perunggu

​George Weyasu menjelaskan, kontingen Papua hanya memberangkatkan enam cabang olahraga beladiri ke Kudus lantaran kondisi keuangan daerah yang belum mampu menopang penuh pelaksanaan PON Beladiri II.

​Enam cabang olahraga yang berpartisipasi secara mandiri tersebut adalah Taekwondo, Pencak Silat, Karate, Jujitsu, Kempo, dan Wushu.

​”Kami bersyukur karena empat cabang olahraga yang lain sudah secara mandiri ikut berpartisipasi dalam PON Beladiri II tahun 2025. Ini menunjukkan semangat juang tinggi para atlet,” ungkapnya.

​Di sisi lain, George Weyasu menyayangkan hilangnya potensi dua medali emas dari cabang olahraga Wushu, Karolinia Carolina Jala Baat (kelas Sanda 52 kg) dan Yohana Yuliana Perawar (kelas Sanda 56 kg) terpaksa didiskualifikasi (dis) karena terlambat tiba di lokasi pertandingan.

​”Mereka sebenarnya unggulan untuk meraih medali emas. Keterlambatan ini terjadi karena jarak akomodasi yang jauh dari tempat pertandingan. Mereka harus menginap di luar kompleks Djarum karena alasan keuangan,” jelas Weyasu.

​Sekum KONI Papua memastikan pihaknya akan segera memanggil atlet peraih medali, yaitu Siti Safina Rahareng (Kempo) dan Ona Pais (Wushu), untuk diberikan perhatian khusus.

​”Kedua atlet ini akan kita panggil untuk mulai diberi perhatian dalam persiapan menuju Pra-Popnas 2026 dan seleksi untuk PON 2028 nanti,” tegasnya.

​Terkait hasil keseluruhan kontingen, KONI akan segera melaporkan secara resmi kepada Gubernur Papua.

“Selanjutnya nanti Pemerintah Provinsi akan memberikan perhatian atau tidak, itu kami serahkan kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur,” tutupnya.

​Siti Safina Rahareng, atlet Kempo peraih emas, mengungkapkan rasa haru dan bangganya. Perjuangannya membuahkan hasil, terutama mengingat perjalanan logistik yang menantang.

​”Alhamdulillah, rasanya campur aduk antara terharu, bangga, dan bahagia sekali. Semua perjuangan dari latihan, pengorbanan waktu, sampai perjalanan panjang dari Jayapura, Malang, Kudus akhirnya terbayar,” kata Safina.

​Ia menegaskan, medali ini adalah kehormatan besar dan merupakan hasil dukungan berbagai pihak.

“Medali ini bukan cuma untuk saya, tapi juga untuk keluarga, pelatih, tim, dan semua orang yang selalu memberikan doa serta dukungan,” sebutnya.

Baca Lainnya

Kontingen Peparpenas dan Popnas Papua Targetkan Prestasi, Tapi Minim Anggaran

28 Oktober 2025 - 20:10 WIB

Pemkab Mamberamo Raya Berkomitmen Dukung Pembinaan Sepak Bola

27 Oktober 2025 - 14:57 WIB

Perdana, Mamberamo Raya Gelar Kursus Wasit Sepak Bola

27 Oktober 2025 - 14:52 WIB

Tren Mini Soccer di Jayapura: Solusi Main Bola Praktis, Sehat, dan Hits!

26 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Trending di Kota Jayapura