Jayapura, Euforia.id | Ratusan atlet-atlet muda penyandang disabilitas Papua mengikuti ajang seleksi bertajuk ‘mendobrak batas’ yang diselenggarakan oleh organisasi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) di GOR Trikora, Kota Jayapura, Senin (23/6/2025).
Sejumlah 120 atlet tersebut berasal dari Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, serta Kabupaten Biak Numfor.
Ajang Mendobrak Batas itu merupakan program yang diprakarsai oleh Ketua Umum NPCI Pusat, Seny Marbun.
Dari ajang seleksi tersebut atlet disabilitas Papua mencatatkan endurance tertinggi dengan angka 11. Itu merupakan rekor baru pada seleksi mendobrak batas.
“Pada seleksi mendobrak batas ini atlet kita mendapatkan nilai endurance tertinggi, untuk putra di nilai 11. Dan itu baru yang pertama kali ditemukan oleh tim talent scouting selama seleksi. Di kategori putra juga sama, atlet kita meraih nilai 8,” kata Ketua NPCI Papua, H. Jayakusuma.
Mendobrak Batas merupakan ajang seleksi atlet-atlet penyandang disabilitas yang dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia. Tujuannya, untuk menemukan atlet disabilitas yang akan dimasukkan dalam training camp di Solo persiapan Paralimpiade Los Angeles tahun 2028.
“Program ini bertujuan mensukseskan regenerasi atlet untuk prestasi yang lebih baik di masa mendatang. Bekerjasama dengan NPCI Daerah,” ujarnya.
Pj Sekda Papua, Suzanna Wanggai mengapresiasi dan mendukung ajang pencarian bakat atlet penyandang disabilitas itu.
“Mendobrak Batas artinya tidak ada keterbatasan, kalian semua sama dengan atlet lain, kalian juga patut untuk jadi juara,” katanya.
Ketua Bidang NPCI Pusat, Rio Suseno mengakui ajang mendobrak batas di Papua ini berhasil memecahkan rekor baru nilai endurance.
“Sampai hari ini atlet Papua memecahkan rekor endurance. Itu luar biasa,” kata Suseno.