JAYAPURA | Persoalan urgensi menyangkut keselamatan pasien cuci darah akibat berkurangnya stok cairan dan beberapa bahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura mendapatkan perhatian serius dari Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw.
Menjawab keluhan itu, Jhony Banua Rouw lantas bereaksi cepat dan menggelar inspeksi dan pertemuan mendadak dengan pihak RSUD, Rabu (4/9). Dari pertemuan itu, ia meminta agar sesegera mungkin harus dipenuhi dan terlayani dengan baik demi keselamatan pasien.
Jhony Banua Rouw memenuhi janjinya, ia kembali mengecek langsung situasi ruang pasien cuci darah di RSUD Dok II Jayapura, Kamis (5/9/2024).
Ia mendapatkan kepastian bahwa pasien cuci darah sudah terlayani dengan baik, setelah stok cairan dan beberapa bahan sudah dikirim menggunakan pesawat sejak malam kemarin.
“Hari ini saya balik ke RSUD Dok II dan bersyukur bahwa semua pasien cuci darah sudah bisa dilayani mulai dari pagi tadi, upaya-upaya yang kita lakukan selama ini dan janji saya bahwa kita akan menyelesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” kata Banua Rouw.
“Puji Tuhan tadi malam dikirim menggunakan pesawat, dan hari ini sudah datang dan sudah digunakan hari ini juga,” sambungnya.
Ia berharap tenaga medis bisa bekerja lembur, supaya pasien cuci darah yang jadwalnya mengalami keterlambatan bisa diisi cepat sehingga pelayanan bisa terkejar.
“Jadi saya berharap manajemen rumah sakit perhatikan dengan baik, buat perencanaan dan pastikan stok dengan baik, supaya ke depan tidak terjadi lagi seperti ini,” tegas Banua Rouw.
Ia juga mengatakan, waktu sidak kemarin dirinya melihat adanya penumpukan pasien karena tidak dapat dimobilisasi ke ruangan akibat tidak ada air bersih, masalah toilet dan sebagainya. Namun persoalan itu langsung ditangani oleh pihak RSUD.
“Saya sudah minta kemarin harus diselesaikan dan hari ini tidak boleh ada penumpukan. Hari ini kami lihat sudah tidak ada penumpukan, bahkan ada beberapa tempat tidur yang kosong, dan tadi kami mengecek bahwa sudah dimobilisasi di ruangan, dan air sudah masuk, dan ruangan sudah disiapkan,” jelasnya.
Ia meminta dengan tegas kepada pihak RSUD agar persoalan urgensi yang menyangkut hak-hak pasien jangan sampai terabaikan lagi atau sekadar manis di muka.
“Ke depan, kita berharap ini jangan terjadi saat sidak saja. Ini harus terjadi setiap saat, setiap saat IGD tidak boleh ada penumpukan karena semua pasien masuk harus segera ditangani, disediakan obat dengan baik lalu dimobilisasi ke ruangan supaya dapat pelayanan dengan baik,” ucapnya.
Tambahnya, ia juga meminta agar honor-honor para tenaga medis bisa diperhatikan dengan baik agar mereka bisa memberikan pelayanan yang prima tanpa keluhan.
“Yang menjadi PR kita adalah soal honor dari tenaga medis, yang saya pastikan bahwa di ABT tahun ini kita sudah tambah dana untuk bayar tenaga medis, jadi tolong manajemen atur dengan baik sehingga tenaga medis juga akan diselesaikan, selain pelayanan tadi, air bersih, obat tapi juga tenaga medis sangat penting,” pungkasnya.
Penulis: Djaps
Editor: Ateng Sukadi