Menu

Mode Gelap

Ekonomi

Data BPS Papua: Penumpang Kapal Laut dan Pesawat Alami Penurunan Periode Februari

badge-check


					Kapal Laut milik PT Pelni berlayar di Laut Jayapura - Euforia.id Perbesar

Kapal Laut milik PT Pelni berlayar di Laut Jayapura - Euforia.id

Jayapura, Euforia.id | Arus penumpang yang menggunakan transportasi kapal laut dan pesawat udara di Provinsi Papua berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua periode Februari 2025 mengalami penurunan.

Data BPS Papua yang baru saja dirilis pada Rabu (9/4/2025) itu mencatat penurunan 35,7 persen pada jumlah penumpang berangkat menggunakan kapal laut, dan penurunan penumpang berangkat dengan pesawat udara sebesar 20,50 persen.

Data transportasi laut Provinsi Papua mencakup Pelabuhan Kota Jayapura, Pelabuhan Biak Numfor, Pelabuhan Sarmi, Pelabuhan Serui, dan Pelabuhan Waren di Waropen.

Jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan laut mengalami penurunan sebesar 35,17 persen yaitu dari 28.905 orang pada Januari 2025 menjadi  18.739 orang pada Februari 2025.

Jumlah penumpang yang datang dengan angkutan laut mengalami penurunan sebesar 35,76 persen, yaitu dari 28.725 orang pada Januari 2025 menjadi 18.454 orang pada Februari 2025.

“Secara kumulatif, penurunan terdalam jumlah penumpang berangkat angkutan laut terjadi di Pelabuhan Waren, yaitu sebesar 29,21 persen. Jika dirinci menurut pelabuhan, penurunan terdalam jumlah penumpang yang datang menggunakan angkutan laut terjadi di Pelabuhan Serui, yaitu 53,62 persen,” dipaparkan Kepala BPS Papua, Adriana Carolina.

Infografis – BPS Papua

Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan udara mengalami penurunan sebesar 20,50 persen yaitu dari 91.936 orang pada Januari 2025 menjadi 73.093 orang pada Februari 2025.

Jumlah penumpang yang datang dengan angkutan udara mengalami penurunan sebesar 20,73 persen, yaitu dari 94.387 orang pada Januari 2025 menjadi 74.823 orang pada Februari 2025.

“Penurunan terdalam jumlah penumpang berangkat terjadi di Bandara Frans Kaisiepo sebesar 30,11 persen, sebaliknya terjadi peningkatan tertinggi jumlah penumpang berangkat terjadi di Bandara Mararena sebesar 19,23 persen. Jika dirinci menurut bandara, penurunan terdalam jumlah penumpang datang terjadi di Bandara Sentani, yaitu sebesar 21,32 persen,” ungkap Adriana.

Data transportasi udara di Provinsi Papua mencakup Bandara Sentani, Bandara Frans Kaisiepo di Biak Numfor, Bandara Mararena di Sarmi, Bandara Stevanus Rumbewas di Kepulauan Yapen, dan Bandara Kasonaweja di Mamberamo Raya.

Baca Lainnya

Legislator Sarankan Pemprov Papua Buka Kembali Akses Bandara Internasional Biak

17 April 2025 - 10:07 WIB

Komisi II DPR Papua Dorong Pengembangan Ekonomi Papua untuk Meningkatkan PAD

17 April 2025 - 09:20 WIB

Periode Februari, Occupancy Hotel di Papua Masih Normal

9 April 2025 - 19:33 WIB

Keberadaan Tiga PPI Berpotensi Dongkrak Perekonomian Papua

9 April 2025 - 18:40 WIB

Trending di Ekonomi