JAYAPURA | Anggaran untuk mendukung kontingen Papua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua dengan nominal Rp 35 miliar. Anggaran tersebut siap disalurkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua.
Namun, dari nominal tersebut, sejumlah cabang olahraga hanya mendapatkan sedikit biaya yang dianggap justru tak sesuai dengan ekspektasi dan tak bisa memenuhi semua kebutuhan mereka.
Persatuan Olahraga Menembak Indonesia (Perbakin) Papua salah satunya. Lewat ketua umumnya, Jhony Banua Rouw, Perbakin mengklaim anggaran yang diberikan sangat kecil.
“Kita sangat sayangkan karena pembiayaan yang diberikan kepada Perbakin ini tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan,” kata Banua Rouw.
Ia menjelaskan, Perbakin membutuhkan anggaran yang tidak sedikit karena harus menyediakan amunisi bagi para atlet, serta peralatan penunjang lainnya.
“Pemerintah harus bisa menyiapkan pembiayaan untuk menyiapkan penunjang-penunjang kita seperti amunisi yang betul-betul harus memenuhi standar, peralatan-peralatan yang memenuhi syarat dan berkualitas,” ujar Banua Rouw yang juga menjabat sebagai Ketua DPR Papua.
“Karena menembak itu olahraga akurasi, kita tidak bisa hanya bilang standar tapi juga harus berkualitas. Itu menentukan hasil, karena kita tahu, selisih satu mili beda nilainya. Jadi itu penting sekali,” tambahnya.
Ia menyebut anggaran yang diberikan untuk Perbakin sangat tidak cukup untuk menyiapkan amunisi atlet.
“Kita ini adalah cabor yang menyumbang medali emas terbanyak di PON yang lalu. Dan kami juga berpotensi untuk menyumbang medali di PON XXI. Tapi kalau kondisinya seperti ini tentu akan membuat daya juang atlet kita nanti akan terganggu. Itu penting untuk KONI tahu dan menjadi perhatian,” pungkasnya. (Djaps)