MEDAN | Duo tim sepakbola Papua gagal melangkah jauh di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI. Tim putra dan putri yang berstatus juara bertahan PON XX tahun 2021 lalu, sama-sama tersingkir dari babak penyisihan.
Tim putra gagal lolos dari Grup C setelah pada partai terakhir melawan Papua Pegunungan hanya meraih hasil imbang 1-1 di Stadion Blang Paseh, Sigli, Aceh, Minggu (8/9/2024) malam.
Hasil itu membuat poin Papua dan Papua Pegunungan di papan klasemen Grup C sama empat poin. Namun Papua Pegunungan unggul selisih gol atau agresivitas (+1).
Sepakbola putra Papua menyudahi fase grup C di peringkat ketiga dengan koleksi empat poin. Sehingga Papua Pegunungan yang berada di posisi kedua mendampingi Jawa Timur melangkah ke babak delapan besar.
Papua sebenarnya sempat di atas angin setelah unggul lebih dulu pada menit 56. Sayang, keunggulan Papua hanya bertahan 4 menit. Papua Pegunungan langsung merespon dan menyamakan kedudukan 1-1 hingga peluit akhir.
Di kategori putri, langkah tim Papua juga harus terhenti di fase grup B. Pada laga terakhir menghadapi Sulawesi Selatan, Liza Madjar kalah tipis dengan skor 3-4. Mereka menuai kekalahan dua kali, setelah pada laga pertama juga dikalahkan DKI Jakarta dengan skor 1-2.
Pada pertandingan tersebut, tim putri Papua bermain dominan, mereka tampil menekan pertahanan Sulsel lewat sisi sayap. Bahkan, mereka tiga kali unggul duluan lewat gol kapten Liza Madjar pada menit ke-25, Yuliana Ongge menit ke-39, dan Feni Binbarek menit ke-51.
Sayang, tim Papua harus kehilangan bek andalannya, Nastasia Suci Ramadhani yang terkena kartu merah pada menit ke-32.
Sulsel yang bermain tenang memanfaatkan keunggulan pemain. Mereka kemudian membalikkan keadaan dan menutup pertandingan dengan kemenangan 3-4 lewat gol yang dicetak Jessica Virginia Lotulung pada menit ke-28 dan menit 50, Stelvani Marampa menit ke-70 dan Sulfiati pada menit ke-90.
Pelatih kiper tim putri Papua, Rezaldi mengatakan meski kalah mereka tetap berbesar hati. Tapi ia juga sempat menyoroti keputusan perangkat pertandingan yang menurutnya terkesan tak adil.
“Pada pertandingan hari ini kami tim Papua terima hasil dengan berbesar hati, memang itu hasil yang dikasih Tuhan untuk kita. Pertandingan sudah selesai, dan pemain sudah ikhlas, walaupun ada sedikit kecewa dengan perangkat pertandingan, bukan match ini saja di laga sebelumnya juga kami sangat dirugikan,” katanya usai pertandingan.
Ia juga menyampaikan persiapan timnya hanya berjalan dalam waktu singkat atau tiga minggu berkumpul dan tanpa pemusatan latihan (TC).
“Kami tim Papua tidak punya TC sama sekali tim baru berkumpul tiga minggu, dan semua berlatih dari rumah. Persiapan kita tidak seperti tim lain, sangat minim. Tapi pemain kami sudah berjuang dengan semangat yang tinggi,” ujarnya.
Terpisah, Ina Wetipo juga mengaku legowo dengan kegagalan timnya. Namun meskipun kecewa mereka tetap mensyukuri hasil yang didapat.
“Kami tetap mengucap syukur dengan hasil yang diraih ini, kami legowo dengan kekalahan ini. Kami merasa sangat kecewa karena tidak menjalani TC dan kami berkumpul tiga minggu terakhir, tidak ada TC terpusat sama sekali dan persiapan kami sangat kurang tapi kami tetap semangat dan ingin bermain, dan beginilah hasil yang kami raih,” ujarnya. (Djaps)
