Jayapura, Euforia.id | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, H. Jayakusuma berharap dampak efisiensi anggaran tak menyurutkan pembinaan olahraga di Papua. Menurutnya, pembinaan olahraga harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
H. Jayakusuma yang juga selaku Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, menyadari efisiensi anggaran akan berdampak pada semua aspek yang tidak tertutup kemungkinan juga akan berimbas pada kegiatan olahraga.
“Memang terkait dengan anggaran yang begitu minim di Provinsi Papua saat ini akan berdampak pada pembinaan olahraga, baik yang dilakukan KONI dan juga NPCI. Keterbatasan anggaran itu akan berpengaruh sekali,” kata H. Jayakusuma kepada wartawan, Sabtu (15/2/2025).
H. Jayakusuma yang juga merupakan tokoh olahraga disabilitas Papua berharap pembinaan olahraga harus tetap berjalan dan Pemerintah Papua sebisanya harus tetap mendukung dua organisasi olahraga yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua dalam pembinaan atlet.
“Paling tidak ada operasional pembinaan untuk organisasi. Karena tanpa dukungan itu bagaimana bisa hidup olahraga kita. Bagaimana mungkin bisa mengurus atlet-atlet kita nantinya,” harapnya.
Dua Iven Olahraga Nasional
Politisi dari Partai Golkar itu menyebutkan, pada tahun 2025 ini Papua akan dihadapkan pada dua iven olahraga nasional tingkat pelajar. Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas).
Namun, keikutsertaan Papua pada dua ajang pelajar tersebut masih abu-abu karena situasi keuangan yang sedang tidak baik-baik saja.
“Di tahun 2025 ini kita akan dihadapkan pada dua iven pelajar nasional, yakni Popnas dan Peparpenas. Kalau tidak ada anggarannya bagaimana kita bisa ikut,” katanya.
Sebagai Ketua organisasi olahraga penyandang disabilitas atau NPCI Papua, H. Jayakusuma sangat menyayangkan kalau saja pembinaan atlet tak ada kejelasan di masa mendatang. Menurutnya, olahraga bagi penyandang disabilitas adalah penyemangat hidup di tengah keterbatasan.
“Kita ingin agar adik-adik kita yang penyandang disabilitas itu bisa juga berprestasi di olahraga. Kalau bisa berprestasi kan mereka bisa merubah kehidupan mereka, dari hati yang bersedih menjadi gembira, itu harapan kami untuk membangun imej maupun kemandirian mereka. Kita bangkitkan semangat mereka lewat olahraga supaya mereka juga bisa berprestasi dan dihargai,” sebutnya.
Ia berharap di tengah kondisi efisiensi anggaran saat ini, Pemerintah Provinsi Papua paling tidak tetap mengalokasikan anggaran untuk dua iven pelajar nasional itu, baik untuk Popnas maupun Peparpenas. Begitu pula dengan organisasi olahraga, baik KONI maupun NPCI.
“Paling tidak ada perhatian pemerintah daerah, kalau memang dananya kecil, bagaimana caranya untuk bisa diatur supaya mencukupi. Oleh karena itu kami di DPR ini juga akan terus mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh SKPD dan mengusulkan bagaimana organisasi olahraga dan para atlet nantinya bisa juga diperhatikan,” tandasnya.