Jayapura, Euforia.id | Empat atlet penyandang disabilitas National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua masuk dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) persiapan ajang olahraga Asia Tenggara, ASEAN Para-Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand, Januari 2026 mendatang.
Empat atlet tersebut yakni Hana Resti dari cabang olahraga Para-Tenis Meja, Reiner William Putra Manaku dari Para-Menembak, Mahda Aulia dari Para-Panahan, dan Nurul Fadilah dari Judo Tuna Netra.
Empat atlet itu merupakan atlet berprestasi yang mempersembahkan medali bagi kontingen Papua pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo tahun 2024 lalu.
“Untuk atlet kita yang dipanggil dalam pemusatan latihan persiapan ASEAN Para Games itu ada Hana Resti dari tenis meja, Mahda Aulia dari panahan, Nurul Fadilah dari judo tuna netra. Dari menembak sebenarnya atlet kita yang bernama Ridwan, tapi dia mengalami kecelakaan dan digantikan oleh peringkat kedua yang juga atlet kita asal Biak, Reiner,” kata Ketua NPCI Papua, H. Jayakusuma, Rabu (19/3/2025).
Ia mengatakan empat atlet tersebut sudah dipanggil ke Pelatnas beberapa waktu lalu pasca perhelatan Peparnas XVII di Solo. Namun saat ini mereka sedang diliburkan menjelang hari raya Idul Fitri.
“Sekarang ini lagi diliburkan karena menjelang hari raya Idul Fitri, setelah itu mereka akan bergabung kembali. Mereka masuk ke Pelatnas untuk persiapan menghadapi iven ASEAN Para-Games,” ujarnya.
Sementara itu, ada satu atlet junior NPCI Papua yang juga telah masuk dalam Pelatnas. Dia adalah Frans Marcelino Doyapo dari cabang olahraga atletik. Frans merupakan atlet asli Papua yang bersekolah di Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas Indonesia (SKODI) di Solo. Ia kembali dipersiapkan untuk mengikuti ajang World Abillty Sport Youth Games, setelah sebelumnya sukses meraih dua medali emas pada ajang yang sama di Thailand, tahun lalu.
“Untuk atlet NPCI Papua yang digembleng di NPCI Pusat berdasarkan surat pemanggilan atlet ada kurang lebih lima atlet yang sekarang ditempa di training camp NPCI Pusat di Solo,” sebut Jayakusuma.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi NPCI Papua, Kurdi menuturkan secara prestasi para atlet NPCI Papua alami peningkatan. Namun karena sempat terkendala anggaran, sehingga mereka tak bisa mengikutkan banyak atlet pada Peparnas XVII lalu. Itu sebabnya jumlah atlet yang masuk ke Pelatnas belum menyamai pencapaian mereka pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun ia menjelaskan belum semua atlet yang masuk ke Pelatnas, karena pemanggilannya dilakukan secara bertahap per cabang olahraga, dan kemungkinan masih akan ada lagi atlet Papua yang akan dipanggil ke Pelatnas.
“Pemanggilan Pelatnas ini kan sistemnya per cabang olahraga. Jadi belum semua cabor. Baru beladiri yang paling banyak, ada taekwondo dan judo tuna netra. Kalau renang dan atletik belum. Kita kan selalu menyumbangkan atlet di dua cabor itu. Harapan kita semoga banyak atlet kita yang bisa masuk ke Pelatnas,” kata Kurdi.