SOLO | Tenis kursi roda Papua menyumbangkan empat kepingan medali untuk kontingen Papua pada iven Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas XVII tahun 2024 di Jawa Tengah.
Empat kepingan medali itu terdiri dari satu medali emas, satu medali perak dan dua medali perunggu.
Medali emas satu-satunya diraih oleh Siti Hana Komalasari setelah mengalahkan wakil DI Yogyakarta atas nama Ndaru Patma Putri dinomor tunggal putri dengan dua set (6-3) dan (7-5).
Sementara medali perak diraih oleh Agus Fitriadi yang dikalahkan Kevin Sanjaya wakil DI Yogyakarta dinomor tunggal putra. Sedangkan dua medali perunggu diraih Madhusen dinomor tunggal quat dan Sri Atun dinomor tunggal putri.
Perolehan satu emas, satu perak dan dua perunggu mengantarkan Papua diperingkat kedua perolehan medali. Disusul peringkat ketiga Jawa Barat dengan raihan dua perak dan dua perunggu. Sementara juara umum diraih DI Yogyakarta dengan tiga emas, 1 perak dan 3 perunggu.
Pelatih kepala tenis kursi roda Papua, Subino memuji penampilan seluruh atletnya yang sukses meraih medali untuk kontingen Papua.
“Raihan medali mereka sangat luar biasa, perjuangan mereka dari pemusatan latihan (TC) sampai sekarang. Dengan semangat luar biasa dan ingin jadi nomor satu di Indonesia,” kata Subino, Sabtu (12/10/2024).
Dia berharap pembinaan atlet tenis kursi roda tidak terputus dan lebih ditingkatkan.
“Harapan saya kedepannya lebih bagus lagi, kita bina lagi atlet-atlet tenis kursi roda supaya prestasi lebih meningkat diseluruh Papua,” ucapnya.
Sementara atlet peraih medali emas kontingen Papua, Siti Hana Komalasari mengatakan kunci kemenangan dengan menjaga semangat serta memotivasi diri sendiri.
“Persaingan berjalan normal setiap atlet ya, yang penting bagaimana eksekusi dilapangan, kuncinya kita menjaga kestabilan semangat kita dan memotivasi diri sendiri bahwa kita bisa,” katanya.
Hana mengungkapkan semangat juang dalam kondisi apapun menjadi motivasi dirinya untuk berprestasi, pasalnya lawan yang dihadapi tidak mudah.
“Tidak ada yang mustahil, berdoa dan serahkan kepada Tuhan. Yang paling saya junjung semangat tidak boleh padam, harus tetap semangat apapun kondisinya,” ucap dia.
Medali emas ini pertama kali dia dapatkan, sebelumnya perkuat Papua di Peparnas 2021 lalu hanya menyumbangkan satu perak dan tiga perunggu.
“Medali saya persembahkan untuk anak keluarga dan masyarakat Papua. Ini iven kedua saya dan medali emas pertama karena sebelumnya hanya raih 1 perak dan 3 perunggu,” pungkasnya. (Djaps)