JAYAPURA | Meski sempat diselimuti tanda tanya besar, Provinsi Papua dipastikan akan tetap tampil pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh – Sumatera Utara, September 2024.
Kabar itu menguat setelah delegasi kontingen Papua turut hadir pada pertemuan delegasi atau Delegation Registration Meeting (DRM) wilayah Aceh, meski sebelumnya delegasi Papua absen di kegiatan yang sama di wilayah Sumatera Utara, 7-10 Agustus 2024.
DRM merupakan agenda penting untuk menentukan keabsahan dan finalisasi atlet dan ofisial dari masing-masing Provinsi.
Sebelumnya, sempat timbul tanda tanya besar terkait keikutsertaan kontingen Papua pada PON XXI karena terkendala anggaran.
Namun, Pemerintah Provinsi Papua bersama DPR Papua telah menyatakan anggaran untuk mendukung kontingen PON sudah disiapkan dan akan segera dikucurkan.
Sekadar diketahui, anggaran dukungan untuk kontingen PON Papua sebesar Rp 35 miliar usai Rapat Banggar DPR Papua dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Papua berapa waktu lalu.
DRM wilayah Aceh berlangsung pada 11-15 Agustus 2024 di Hotel Amel Kota Banda Aceh.
Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut 2024 Mayjen TNI (Purn) Suwarno menegaskan DRM menjadi agenda penting karena menentukan kontingen dan atlet yang akan tampil pada PON XXI.
“Kalau tidak datang ke sini (DRM), artinya tidak ikut PON XXI,” tegasnya.
Mewakili Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Azwardi menyambut hangat para kontingen yang hadir pada DRM PON XXI wilayah Aceh.
Ia mengatakan ajang PON merupakan kegiatan yang strategis bagi Indonesia.
“PON XXI bukan hanya uji tanding fisik namun juga merayakan persatuan dan persahabatan antar provinsi (di Indonesia),” katanya.
Dalam DRM PON XXI wilayah Sumut yang telah tuntas dihelat, total sebanyak 9.938 orang dari 38 Provinsi telah disahkan sebagai peserta PON XXI. Jumlah tersebut terdiri dari 6.618 atlet (3.941 atlet putra dan 2.677 atlet putri) plus 3.320 ofisial.
Sementara itu, sampai kabar ini diwartakan, belum ada kepastian berapa banyak jumlah atlet dan cabang olahraga Papua yang akan ikut serta. Pasalnya, sempat ada wacana pemangkasan karena keterbatasan anggaran.