Jayapura, Euforia.id | Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri, menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan persaudaraan dan kerja sama lintas batas dengan Papua Nugini (PNG). Langkah ini diambil untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan sosial kedua wilayah yang berbatasan langsung.
Penegasan itu disampaikan Gubernur Fakhiri saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Indonesia untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, Andriana Supandy, di Jayapura pada Rabu (10/12).
“Sebagai provinsi perbatasan, kami butuh hubungan persaudaraan yang kuat. Kerja sama luar negeri yang strategis dapat memberi nilai tambah signifikan, termasuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Gubernur Fakhiri.
Ia bertekad membangun hubungan yang optimal yang menurutnya akan memberikan nilai lebih besar bagi Papua.
Selain itu, Gubernur menekankan perlunya narasi positif “Papua harus digambarkan sebagaimana adanya: maju, berkembang, dan aman.”
Ia berharap Papua bisa menjadi ‘etalase bangsa’ dan siap melakukan kunjungan balasan ke negara-negara Pasifik.
Dubes Andriana Supandy menyambut baik inisiatif tersebut, melihat adanya peluang kerja sama yang sangat besar, terutama mengingat sekitar 8.000 warga negara masuk ke Papua setiap bulannya.
Beberapa program konektivitas, seperti layanan bus Damri rute Jayapura–Vanimo, sudah berjalan. Bahkan, penerbangan resmi langsung menuju Bandara Sentani Jayapura akan segera dibuka.
Dubes Andriana juga menyoroti sektor kesehatan dan pendidikan sebagai prioritas. Fasilitas modern di Papua, seperti pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Jayapura, dapat dipromosikan kepada masyarakat PNG dan Kepulauan Solomon.
Sektor pertambangan, ekonomi, perdagangan, dan investasi juga dinilai memiliki prospek cerah untuk dikembangkan bersama.
“Banyak kerjasama yang bisa dilakukan dan semuanya akan memberikan keuntungan bagi Papua dan Papua Nugini,” kata Dubes.










