Jayapura, Euforia.id | Dinas Pendidikan Provinsi Papua bekerja sama dengan Balai Guru Kementerian Pendidikan menggelar pelatihan intensif bagi guru bimbingan konseling (BK) dari Provinsi Papua dan Papua Pegunungan.
Pelatihan ini bertujuan membekali guru dengan keterampilan khusus untuk mengatasi masalah kenakalan dan tantangan sosial yang dihadapi pelajar saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan Papua, Christian Sohilait, menekankan urgensi pelatihan ini.
“Saat demo besar-besaran beberapa waktu lalu, 30 sampai 40 persen dari yang ditangkap adalah pelajar,” katanya.
Menurutnya, permasalahan remaja tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga meluas ke isu-isu serius seperti narkoba, kekerasan, dan lainnya.
Solusi Komprehensif
Christian mengakui bahwa selama ini banyak guru BK belum memiliki teknik yang tepat untuk menangani perilaku bermasalah pada siswa.
Oleh karena itu, selama empat hari, sekitar 100 guru peserta akan dibekali dengan berbagai materi penting, di antaranya:
- Mengidentifikasi potensi anak dan mengelola emosi mereka.
- Memahami konsep resiliensi atau ketangguhan mental siswa.
- Membangun koneksi yang kuat dengan siswa.
- Menjalin kolaborasi antara guru, orang tua, dan pihak lain.
- Mengadaptasi situasi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung perubahan positif.
Melalui pelatihan itu, Christian Sohilait berharap para guru BK dapat menjadi garda terdepan dalam membantu anak-anak, terutama mereka yang tinggal di asrama dan pelajar pada umumnya.
“Kita tidak bisa menyelesaikan masalah anak-anak ini sendirian, kita harus bersama-sama,” tegasnya.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan suportif bagi pelajar di Papua, serta mencegah masalah sosial yang terus berkembang di kalangan remaja.