JAYAPURA | Duet dayung Papua nomor canoeing C-2 putri jarak 500 meter, Sella Monim dan Yunita Aprilia Suebu sukses menambah perolehan medali emas untuk kontingen Papua pada cabang olahraga dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Bendungan Keuliling Indrapuri, Aceh Besar, Kamis (5/9/2024).
Duet Sella Monim – Yunita Aprilia Suebu mencatatkan waktu terbaik 2 menit 6,3 detik. Mengalahkan catatan waktu pasangan Jawa Barat Nurevani Feraliana – Sri kandi dengan 2 menit 6,8 detik di tempat kedua, dan duo Papua Barat Sisma Robaha – Herlin Aprilin Lali dengan waktu 2 menit 9 detik.
Kemenangan duet canoeing putri Papua itu sangat mengharukan dan heroik. Pasalnya, Tandem Yunita Suebu, Sella Monim yang merupakan atlet Pelatnas itu dalam kondisi tidak bugar atau baru saja berangsur pulih dari malaria tropika.
Ketua Pengprov PODSI Papua, Roy Eduard Fabian Wayoi bangga atletnya bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingen Papua.
Ia juga memuji perjuangan Sella Monim yang meskipun dalam kondisi tidak bugar bersama rekannya Yunita Suebu mampu mencatatkan waktu terbaik dan menghadirkan medali emas pertama untuk Papua dari cabor dayung.
“Puji Tuhan melihat semangat anak-anak yang luar biasa dalam keterbatasan tapi bisa tetap berjuang untuk Tanah Papua,” ungkapnya.
Ia mengatakan PODSI Papua menargetkan setidaknya tiga medali emas pada PON XXI kali ini. Peluang mereka masih besar karena ada beberapa nomor yang akan diperlombakan.
“Besok akan ada pertandingan lagi dari cabor dayung. Paling rendah kita menargetkan dua atau maksimal tiga medali emas. Hari ini sudah satu dan kita harapkan bisa dapat lagi besok,” ujarnya.
Pelatih dayung Papua, Vines Kambay juga memuji perjuangan dua atletnya yang telah gigih berjuang mempersembahkan medali emas
“Yang lagi dalam kondisi tidak fit dan kena malaria itu Sella Monim, dia kena malaria tropika, tapi tadi baru berangsur pulih dan dia bisa tetap memberikan yang terbaik,” kata pelatih dayung Papua, Vines Kambay.
Ia mengucap syukur karena atletnya bisa meraih hasil membanggakan meskipun sedang dalam kondisi tidak 100 persen bugar.
“Kami berterima kasih kepada Tuhan karena telah menolong dan memberkati perjuangan kami sehingga atlet kami bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Tanah Papua,” ucapnya.
Penulis: Djarwo
Editor: Ateng Sukadi