Jayapura, Euforia.id | Tonggak sejarah baru diplomasi energi Indonesia di kawasan Pasifik resmi tercapai sejak tahun 2024 silam.
Indonesia, melalui PT PLN (Persero), kini sah menjadi pengekspor listrik bagi negara tetangga, Papua Nugini (PNG), setelah sukses mengalirkan daya ke kawasan perbatasan Skouw, Papua (Indonesia) dan Desa Wutung (PNG).
Kabar penting ini diumumkan langsung oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) saat joint press statement usai pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, di Istana Bogor pada Senin, 15 Juli 2024 silam.
“Terkait pembangunan jaringan listrik oleh PLN di perbatasan Skouw dan Wutung, saya dapat sampaikan bahwa kerja sama ini dimulai hari ini dan listrik telah menyala di Wutung,” tegas Jokowi kala itu.

Salah satu penjaga gardu listrik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) saat mengecek gardu untuk memastikan listrik tetap mengalir ke Kampung Wutung, Papua Nugini, Kamis (9/10/2025). (Euforia.id/ERIANTO).
Ekspor listrik ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah ditandatangani antara PT PLN (Persero) dan PNG Power pada 10 Agustus 2023 silam. Pemasokannya berasal dari sistem kelistrikan Jayapura yang memang memiliki cadangan daya yang sangat memadai.
Menurut data PLN, Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu total hingga 149,87 Megawatt (MW). Dengan beban puncak yang hanya mencapai 96,56 MW, Jayapura memiliki cadangan daya atau reserve margin yang melimpah, yakni sebesar 55,2 MW atau sekitar 53,31%.
Total daya listrik yang dialirkan ke gardu di Skouw mencapai 6 MW, sementara kebutuhan domestik di Skouw sendiri hanya 1 MW. Dengan surplus daya 5 MW inilah, PLN mampu memenuhi kebutuhan listrik di Desa Wutung, Papua Nugini.
Langkah ini juga sekaligus membantu Papua Nugini yang saat ini memiliki kapasitas terpasang listrik kumulatif sebesar 1,2 Gigawatt (GW), terutama untuk wilayah perbatasan yang aksesnya lebih mudah dipasok dari Indonesia.
Dengan beroperasinya jaringan listrik lintas batas ini, Indonesia tidak hanya berbagi energi, tetapi juga mempererat ikatan persahabatan dan menunjukkan peran aktifnya sebagai mitra strategis dalam memajukan kesejahteraan di kawasan Pasifik.












