JAYAPURA | Pasangan calon nomor urut 3, Jan Jap Ormuseray dan Asrin Rante Tasak (JOAN) memiliki visi misi untuk bertarung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Jayapura periode 2024-2029.
Keduanya sudah melakukan kampanye dialogis di Distrik Waibu, yang menjadi miniatur Kabupaten Jayapura.
Dalam visi misi mereka, kesejahteraan masyarakat menjadi hal penting untuk dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam di Kabupaten Jayapura.
Pemanfaatan SDA untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Dengan memanfaatkan SDA, diyakini pasangan calon JOAN ini sumber daya manusia akan lebih produktif, bisa menghasilkan pendapatan sendiri.
“Kita hidup diatas kekayaan, kita punya SDA dan Kabuapten Jayapura salah satu daerah yang lengkap semuanya, kita punya danau, laut, hutan. Tinggal bagaimana masyarakat Jayapura lebih produktif, bisa menghasilkan uang dari SDA,” kata Calon Bupati Jayapura Jan Jap Ormuseray, Sabtu (28/9/2024).
Memiliki 11 tahun pengalaman memimpin Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua bisa menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan sendiri.
“Masyarakat produktif jadi visi misi kami, dan itu sudah dilakukan tinggal ditingkatkan saja. Masyarakat bisa memiliki penghasilan sendiri dari potensi SDA di Jayapura,” ujarnya.
“Bagaimana masyarakat bisa budidaya potensi sagu dan potensi lainnya, tercatat saya sudah menanam 60 hektar sagu untuk dikelola masyarakat,” sambungnya.
Prioritas Kesehatan untuk Kabupaten Jayapura
Menurut Ormuseray, kesehatan perlu mendapatkan perhatian dirinya untuk maju sebagai pemimpin di Kabupaten Jayapura.
“Jayapura sehat penting sekali dengan perlu dibangun sarana prasarana memadai yang bisa menjangkau seluruh masyarakat, serta bagi tenaga kesehatan kita harus perhatikan mereka karena untuk pelayanan. Menaikan status rumah sakit Yowari agar menjadi rumah sakit rujukan,” ujarnya.
Bangun Sekolah Berpola Asrama dan Beasiswa Khusus
Perlu diperkuat kualitas sumber daya manusia harus maju, kita akan lanjutkan dan tingkatkan, beasiswa OAP yang jadi prioritas utama, termasuk belajar di luar negeri.
“Ada keluhan guru tunjungan mereka harus jadi perhatian karena guru adalah garda terdepan untuk kemajuan bangsa. Sarana prasarana ditingkatkan,” ungkap Ormuseray.
Perhatian penting dalam kemajuan pendidikan, lantaran tercatat ada 12 anak usia sekolah tidak bersekolah di Kabupaten Jayapura.
“Bagaimana kalau ada sekolah berpola asrama disetiap distrik karena kita punya otsus, sebanyak mungkin mereka harus bersekolah, karena dengan sekolah mereka bisa raih masa depan yang baik,” ungkapnya.
Selain itu, kata Ormuseray, beasiswa anak-anak berprestasi khusus OAP Kabupaten Jayapura, termasuk rekrutmen khusus potensi tiap distrik yang bisa menghasilkan pendidikan berkualitas.
“Ini sudah dimulai bupati sebelumnya akan dilanjutkan dan ditingkatkan oleh kami dengan rekrutmen siswa khusus tiap potensi, jangan asal sekolah tapi tidak menghasilkan untuk daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Jayapura Bermartabat
Dia menyebut bahwa Kabupaten Jayapura memiliki dasar toleransi dan keberagaman yang hidup saling berdampingan.
“Kita hidup berdampingan, saling menghargai adat dan budaya, hak-hak masyarakat adat, sehingga kita akan memberikan kepastian hukum dan kepastian hak bagi masyarakat adat. Adat itu penting untuk segala aspek, khusus dalam penyelamatan gunung cycloop,” ujarnya.
Pasalnya gunung cycloop bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat dan dimiliki oleh adat. “Kita juga memperjuangkan penyelamatan lingkungan, cycloop itu berkat dan bisa jadi ancaman, kita sudah alami 2019 karena perambahan itu menjadi fokus dan perhatian,” tuturnya.
Penyelamatan cycloop sudah dilakukan paslon nomor urut 3 ini sewaktu memimpin Kadishut dan LK Papua dengan penanaman pohon bambu dan tanaman produktif.
“Program ini sudah dilaksanakan sepanjang 78km, dengan dukungan dari bapak Bas Suebu dari Pasir 6 Kota Jayapura sampai Kampung Maribu disini untuk memproteksi cycloop dari bencana,” katanya.
“Kita selamatkan cycloop, selamatkan kita semua dan danau sentani dan saya sudah lakukan atas dukungan kementerian, pemerintah Papua dan Freeport Indonesia,” pungkasnya. (Reilya)