Jayapura, Euforia.id | Kepiting telah ditetapkan sebagai komoditas primadona Kabupaten Waropen dan kini menjadi motor penggerak ekonomi baru yang disiapkan untuk menembus pasar ekspor. Statusnya sebagai ikon daerah bahkan telah tercantum dalam RPJMD.
”Satu-satunya kepiting itu menjadi primadona Waropen. Nanti kita buat patung bahwa Waropen itu menjadi primadonanya kepiting,” ujar Bupati Waropen, Fransiscus Xaverius Mote.
Pemerintah daerah tidak hanya melabeli status, tetapi juga dukungan nyata. Kelompok pengusaha muda lokal, seperti AIFA Community pimpinan Fhilo Bubui, mendapatkan bantuan dana dan fasilitas untuk pengembangan usaha.
Langkah strategis untuk membawa kepiting Waropen ke pasar global kini sedang disiapkan.
Bupati Mote mendorong pengusaha lokal untuk memperluas pasar domestik dengan membuka etalase khusus (ruko) di pusat regional seperti Biak atau Jayapura.
Namun, target utamanya adalah ekspor langsung. Untuk mencapainya, pemerintah berupaya mengundang investor dan bantuan kementerian untuk membangun pabrik pengolahan dan pengemasan langsung di Waropen.
”Harus dari Waropen itu sudah dikemas, langsung dikemas,” tegas Bupati.
Dengan rencana pembangunan pelabuhan kontainer di masa depan, Waropen berambisi mengirimkan kepiting olahannya langsung dari pesisir Papua ke panggung dunia, memotong rantai pasok yang panjang dan meningkatkan nilai jual secara drastis.










