Jayapura, Euforia.id | Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Gerakan Cipayung Plus Kota Jayapura di Gedung DPR Papua pada Senin (1/9/2025) berlangsung tertib dan damai. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Adat Saireri, Willem Saman Bonay, yang menilai koordinasi antara semua pihak berjalan sangat baik.
Menurut Willem, aksi damai ini menjadi “sinyal damai dari Tanah Papua di tengah situasi politik Indonesia yang memanas di sejumlah daerah.”
Ia secara khusus memuji peran Ketua DPR Papua, Denny Henrry Bonai, sebagai politikus muda dari Partai Golkar yang berhasil menjalin komunikasi efektif dengan sejumlah pihak sehingga menciptakan situasi yang kondusif.
”Kami mengapresiasi Ketua DPR Papua bersama pimpinan dan anggota yang telah menerima aspirasi dari adik-adik mahasiswa,” kata Willem.

Ketua DPR Papua, Denny Henrry Bonai saat menerima aspirasi dari Cipayung Plus di Halaman Kantor DPR Papua
Ia juga menyoroti bagaimana para wakil rakyat bahkan mengawal para pendemo hingga ke Polda Papua, sebuah langkah yang dinilainya “luar biasa.”
Pentingnya Komunikasi yang Baik
Willem Saman Bonay menekankan pentingnya menjaga proses dialog dalam setiap aksi unjuk rasa, serta mengedepankan komunikasi publik yang baik. Menurutnya, hal ini krusial untuk mencegah kekhawatiran di tengah masyarakat.
”Salah satu kuncinya adalah komunikasi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa bahasa yang digunakan dalam berdialog harus tetap santun.
Aksi ini menjadi contoh positif, di mana seluruh anggota DPR Papua hadir untuk menerima aspirasi.
“Ini baru pertama kalinya dalam beberapa waktu terakhir ada demo damai yang diterima dengan baik oleh DPR Papua,” ujar Willem.
Ia berharap, komunikasi aktif antara lembaga pemerintah, seperti DPRD dan pemerintah provinsi, terus dibangun untuk mencegah kerusuhan dan menjamin kelancaran aktivitas masyarakat.
Menurutnya, penanganan aspirasi adalah “pekerjaan tim” yang membutuhkan sinergi dari semua pihak.
Pada aksi damai yang berlangsung di Halaman Kantor DPR Papua, Gerakan Cipayung Plus menyampaikan sejumlah isu penting, seperti masalah masyarakat adat, konflik agraria, dan dampak operasi militer yang masih berlangsung di beberapa wilayah Papua.
Willem berharap aspirasi yang disampaikan ini dapat tersalurkan dengan baik dan ditanggapi secara bijak oleh para wakil rakyat. Ia juga berharap model demonstrasi damai seperti ini dapat menjadi rujukan di masa depan, agar tidak terjadi lagi aksi anarkis yang merugikan.