JAYAPURA | Kontingen Papua yang telah berjuang pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo, 6-13 Oktober 2024, resmi dibubarkan. Ditandai dengan seremonial pembubaran kontingen yang dilaksanakan di Kota Jayapura, Jumat (6/12/2024).
Kontingen Papua berhasil menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Peparnas XVII di Solo. Mereka mencapai target finis di posisi lima besar, mengakhiri perjuangan di peringkat keempat pada perolehan medali dengan membawa pulang 33 keping medali emas, 44 medali perak, dan 40 medali perunggu.
Pencapaian itu menjadi prestasi yang luar biasa, karena kontingen Papua di bawah naungan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Papua mampu finis di peringkat keempat meski dengan persiapan yang serba terbatas.
“Sebanyak 12 cabor yang kita ikuti. Kita memperoleh 33 medali emas, 44 medali perak, dan 40 medali perunggu, dan finis di urutan keempat. Puji Tuhan, alhamdulillah kita bersyukur bisa masuk lima besar, dengan kondisi yang apa adanya,” kata Ketua NPCI Papua, H. Jayakusuma.
Prestasi atlet-atlet NPCI Papua itu kian bertambah spesial setelah mereka mampu merebut juara umum pada cabang olahraga para-menembak dan para-panahan.
“Yang luar biasa kita bisa menjadi juara umum pada dua cabor, di para-panahan dan para-menembak. Sedangkan satu-satunya cabor yang tidak berhasil menyumbangkan medali adalah bulutangkis. Perolehan medali emas terbanyak kita dari cabor para-atletik, walaupun tidak menjadi juara umum,” ujar Jayakusuma.
Prestasi yang ditorehkan oleh NPCI Papua itu lantas mendapatkan pujian dari Pemerintah Papua. Tak hanya itu, mereka juga dijanjikan bonus sebagai penghormatan dan tanda terima kasih atas perjuangan mereka.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus NPCI, Pelatih dan atlet. Sebuah keberhasilan itu tidak mungkin tercapai kalau tidak ada kerja sama, oleh sebab itu kerja sama itu sangat kami hargai dan kami anggap itu sesuatu luar biasa. Kita bisa mencapai hasil luar biasa di posisi keempat. Kami Pemprov Papua mengapresiasi NPCI yang bisa beprestasi dengan anggaran yang terbatas,” kata Sekda Papua, Yohanes Walilo.
Ia mengatakan, Pemerintah Papua sudah menyiapkan bonus. Hanya saja, jika tak ada aral melintang, bonus itu baru akan diberikan pada Januari tahun 2025 mendatang.
“Pemerintah tidak bisa memberikan yang maksimal, karena anggaran kita sekarang terbatas. Pesan Gubernur, Kami menghargai seluruh jerih payah para atlet dan pelatih. Terus tingkatkan prestasi,” ujarnya.
“Jadi dana yang kami siapkan pas-pasan untuk bonus. Hampir kami tidak siapkan tapi Puji Tuhan ada meskipun sedikit. Kami sudah siapkan tapi tidak di tahun ini, tapi anggaran tahun depan. Sehingga Januari baru bisa kita bayarkan, sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terima kasih,” pungkasnya.
Pada ajang Peparnas XVII di Solo, NPCI Papua membawa sebanyak 188 atlet putra-putri untuk mengikuti 12 dari 20 cabang olahraga yang diperlombakan.
Dari 12 cabor itu, NPCI Papua meraih 33 medali emas, 44 medali perak dan 40 medali perunggu dengan total 117 keping medali. Hasil tersebut menempatkan Papua pada peringkat keempat.