Jayapura, Euforia.id | Kontingen Provinsi Papua dipastikan batal berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri II Tahun 2025 yang akan diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah, pada 11-26 Oktober 2025 mendatang.Pembatalan mendadak ini dipicu oleh ketiadaan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan kegagalan mendapatkan sponsor swasta.
Kepastian pahit ini disampaikan langsung oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, yang terpaksa membatalkan keberangkatan 60 atlet dari 10 Cabang Olahraga (Cabor) beladiri yang sudah didaftarkan keabsahannya.
Minimnya Dukungan Pemprov Jadi Sebab Utama
Sekretaris Umum KONI Provinsi Papua, George Weyasu, S.H., menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para atlet dan pelatih. Ia menjelaskan bahwa upaya keras KONI untuk mencari dana terbentur pada alasan klasik: minimnya anggaran daerah.
”KONI Provinsi Papua mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para atlet, pelatih maupun pengurus cabang olahraga beladiri yang sudah siap laga di PON Beladiri terpaksa harus dibatalkan karena tidak adanya bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemprov Papua),” jelas George Weyasu, pada Selasa malam, 7 Oktober 2025.
Weyasu merinci, koordinasi intensif dengan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), rapat bersama Dinas Olahraga dan Pemuda, hingga pertemuan dengan Kepala Badan Keuangan di Jakarta, semuanya berakhir tanpa hasil positif.
Pemerintahan transisi di bawah Penjabat Gubernur, Dr. Agus Fatoni, disebut belum memberikan dukungan anggaran pembinaan yang memadai untuk olahraga prestasi.
Kritik Keras dari Pelaku Olahraga
Kondisi ini memicu kritik keras dari pelaku olahraga di Bumi Cenderawasih. Ketua Pengurus Provinsi Federasi Hoki Indonesia (FHI) Papua, Yotam Wakum, menyebut situasi pembinaan olahraga prestasi kini berada pada titik nadir dan yang terburuk dalam sejarah Papua.
Menurut Wakum, kebijakan anggaran Pemprov saat ini dinilai berbanding terbalik. Dana untuk olahraga rekreasi dan kegiatan ASN dibiayai, sementara dana pembinaan atlet berprestasi justru diabaikan.
”Bagaimana kita mau bicara Papua Provinsi Olahraga sedangkan pembinaan atlet saja tidak didukung pemerintah. Pemprov Papua stop tipu-tipu,” tegas Wakum.
Ia juga menyinggung kegagalan Hoki untuk mengikuti Kejuaraan Nasional tahun ini karena alasan yang sama, dan menyatakan kekecewaan mendalam atas batalnya atlet beladiri ke PON.
Dipersilakan Berangkat Mandiri
Meskipun kontingen resmi dibatalkan, KONI Papua memberikan lampu hijau bagi Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabor yang memiliki inisiatif dan kemampuan untuk memberangkatkan atletnya secara mandiri dengan biaya sendiri.
Weyasu menegaskan bahwa proses pendaftaran dan keabsahan atlet yang berjumlah 60 orang tersebut sudah diselesaikan.
“Kami berharap dengan informasi ini tidak mengurangi semangat juang atlet-atlet Papua yang secara mandiri hendak bertanding di PON Beladiri II/2025 di Kudus, Jawa tengah,” harap George Weyasu.
Sebelumnya, KONI Pusat mengumumkan 34 provinsi, termasuk empat provinsi dari Tanah Papua (Papua Induk, Papua Barat, dan Papua Tengah), memastikan keikutsertaannya dalam perhelatan akbar olahraga beladiri tersebut. Namun, kini Papua Induk dipastikan absen karena masalah pendanaan.