Menu

Mode Gelap
Tambah 12 medali, Kontingen Papua Tembus Posisi Kelima Peparnas XVII Para-Angkat Berat Papua Raup 3 Keping Medali Hari Ketiga Peparnas XVII Para-atletik Raih 3 Medali Emas Hari Ketiga Peparnas XVII Dukung Pertumbuhan Bisnis Konsumen di Indonesia, Mitsubishi Fuso Hadirkan Promo Shocktober  Para-atletik Papua Raih 10 Keping Medali di Hari Kedua Peparnas XVII Para-renang Papua Dulang 8 Medali di Hari Kedua Peparnas XVII

Olahraga

Langkah Diananda Choirunisa di Olimpiade Paris Masih Mulus

badge-check


					Langkah Diananda Choirunisa di Olimpiade Paris Masih Mulus Perbesar

PARIS – Atlet panahan Tim Indonesia, Diananda Choirunisa memastikan lolos ke babak 1/8 eliminasi untuk nomor individual recurve putri Olimpiade 2024 Paris pada laga yang digelar di Invalides Arena, Selasa (30/7).

 

Pada babak 1/32 eliminasi, Anis, sapaan akrab Diananda berhasil mengalahkan wakil Belanda, Laura van der Winkel 7-1. Lanjut ke babak 1/16 eliminasi, atlet panahan 27 tahun asal Jawa Timur ini kembali meraih kemenangan.

 

Menghadapi wakil Amerika Serikat, Catalina Gnoriega, Anis sebenarnya kalah start. Cuaca panas dengan suhu mencapai 34 derajat celcius tak menghalangi Anis untuk bisa mengejar ketertinggalan poinnya.

 

“Kalau cuaca panas, sama saja kayaknya. Tapi alhamdulillah lumayan menguntungkan karena memang negara lawan lebih dingin. Jadi waktu latihan mereka sudah kepanasan,” kata Anis.

 

Kali ini, dia tampil lebih tenang dan menikmati setiap pertandingan yang dimainkannya. Hal ini yang membuat Anis bisa bisa mendapatkan 10 poin di set keempat sekaligus memastikan kemenangan 6-5 atas Gnoriega.

 

“Tapi tadi alhamduillah berkat dukungan dari orang-orang, masyarakat Indonesia, tadi saya nembak enjoy banget. Saya tidak berpikir apa-apa, yang penting kalau bisa nembak 10 saya sudah pasti menang. Alhamdulillah tadi dapat nembak 10 dan menang,” lanjutnya.

 

Buat Anis, Paris 2024 merupakan penampilan keduanya di Olimpiade. Sebelumnya, ia juga sudah mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

 

Dukungan dari masyarakat Indonesia yang datang dan berteriak dari bangku penonton juga disebut Anis menambah semangat untuk bisa tampil memberikan yang terbaik di Olimpiade 2024 Paris.

 

“Karena kalau di Olimpiade pertama deg-degannya tidak bisa dikontrol, tapi Alhamdulillah di kepengurusan Pak Arsyad Rasyid (Ketua Umum PP Perpani), kami banyak ikut pertandingan dan sering ketemu mereka (lawan-lawan), jadi biasa saja, enjoy,” jelas Anis.

 

“Kalau banyak penonton seneng jadi semangat percaya diri naik. Di Tokyo sepi banget. Diteriakin penonton, alhamdulillah seneng. Di Jawa Timur  terkenal bonek, harus teriak kenceng jadi bikin semangat,” pungkasnya.

 

Sementara itu, atlet putri panahan Tim Indonesia lainya, Syifa Nur Afifah Kamal harus terhenti di babak 32 besar usai dikalahkan wakil India Bhajan Kaur 7-3. Begitu juga dengan Arif Dwi Pangestu yang takluk di tangan Tang Chih-Chun dari China Taipei dengan skor 1-7.

 

Usai pertandingan Arif mengaku masih terus beradaptasi dengan teknik memanah baru yang diajarkan sang pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung-chul. Selanjutnya, ia masih akan turun di nomor mixed recurve bersama Anis melawan pasangan India pada Jumat (2/8/2024).

 

“Kita kemarin sempet telat jadi tidak dapat jatah latihan di stage ini. Tapi Mbak Anis sudah main beregu, individual juga. Saya pertama kali main di stage baru ini, alhamdulillah dapet jadi lebih percaya diri saja besok,” tutup Arief. (dok/nocindonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tambah 12 medali, Kontingen Papua Tembus Posisi Kelima Peparnas XVII

9 Oktober 2024 - 19:01 WIB

Para-Angkat Berat Papua Raup 3 Keping Medali Hari Ketiga Peparnas XVII

9 Oktober 2024 - 17:56 WIB

Para-atletik Raih 3 Medali Emas Hari Ketiga Peparnas XVII

9 Oktober 2024 - 16:52 WIB

Para-atletik Papua Raih 10 Keping Medali di Hari Kedua Peparnas XVII

8 Oktober 2024 - 13:38 WIB

Trending di Info Papua