JAYAPURA – Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia atau Perbakin Provinsi Papua telah mempersiapkan para atlet terbaik mereka menuju Pekan Olahraga Nasional – PON XXI Aceh – Sumatera Utara tahun ini. Sejumlah 14 atlet Perbakin Papua telah dipastikan lolos ke ajang olahraga akbar nasional itu berdasarkan hasil Minimum Qualification Score atau MQS di berbagai iven.
Menembak merupakan cabang olahraga unggulan bagi kontingen Papua di ajang PON. Pada PON XX tahun 2021 lalu, atlet-atlet Perbakin Papua menjadi penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Papua dengan meraih 10 medali emas, 9 medali perak dan 5 medali perunggu.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Perbakin Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan cabang olahraga menembak telah berkontribusi besar bagi prestasi kontingen Papua pada PON XX tahun 2021 lalu sebagai penyumbang medali terbanyak.
Demi mempertahankan prestasi tersebut di PON XXI Aceh – Sumut, ia menuturkan para atletnya sejak jauh hari sudah memusatkan latihan di Jakarta dan Pulau Jawa karena banyaknya iven untuk dijajal pada masa persiapan. Sementara sebagian atlet lainnya tergabung dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
“Kita TC kan atlet di Jakarta dan ada yang masuk ke Pelatnas. TC di sana karena dekat dengan turnamen dan iven-iven nasional,” katanya.
Wakil Sekretaris Perbakin Papua, Nanik juga mengatakan para atletnya sudah dipersiapkan menuju PON XXI sejak tahun 2022 secara mandiri di Jakarta dan Jawa Barat.
“Atlet kita ada 14 orang, persiapan sudah berjalan progresif walaupun dengan biaya mandiri. Ada beberapa lomba lagi yang wajib diikuti oleh peserta PON, ada kejurnas Kapolri Cup dan Perbakin Anniversary,” kata Nanik.
Dari 14 atlet Perbakin Papua yang lolos ke PON XXI itu, sejumlah atlet lama masih mendominasi. Mereka yakni Slamet Riadi, Nourma Try Indriyani, Andreas Yunut Boki, Fanny Febriana Wulandari, Maria Bonay, Carlelis Manusama, M Chuwaizam, Sarmunah, dan Rendy Febryan Erysha.
Jalan para atlet Perbakin Papua itu menuju PON XXI terbilang mulus. Mereka mencatatkan hasil MQS memuaskan, bahkan di beberapa iven nasional mereka mendominasi prestasi tiga besar.
Target Masih Samar
Meski atlet mereka sudah berlatih sejak lama, namun tim menembak PON Papua masih mengalami kendala yang sama dengan cabor-cabor Papua lainnya. Sampai saat ini mereka masih menanti dukungan anggaran dari KONI Papua. Target prestasi di PON XXI nanti pun masih samar.
Jhony Banua Rouw yang juga selaku Ketua DPR Papua belum bisa berkomentar banyak, pasalnya belum diketahui nilai anggaran yang akan dikucurkan oleh Pemerintah Papua kepada KONI Papua.
“[Soal anggaran] itu kita tunggu karena itu ranah pihak eksekutif, mengusulkan dalam APBD dulu. Nanti kita akan bahas lebih detail, tapi kita menunggu angka dulu dari pihak eksekutif,” katanya.
Ditanya soal target, Wakil Sekretaris Perbakin Papua, Nanik mengatakan timnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, namun ia mengembalikan sepenuhnya kepada para atlet.
“Pada intinya Perbakin akan berusaha memberikan yang terbaik bagi Provinsi Papua, karena kita sudah dukung atlet dari tahun 2022 sampai 2024. Harapan kita tetap mempertahankan prestasi, tapi kami kembalikan kepada atlet,” ujarnya.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Papua, Prof Saharudin Ita mengatakan peluang untuk mendulang medali dari cabor menembak masih besar. Ia menilai konsistensi atlet menembak Perbakin Papua di iven Kejurnas menjadi tolak ukur untuk meraih prestasi.
“Kalau tetap menjaga atmosfir kompetisi dan setiap iven diikuti pasti performanya akan tetap terjaga. Apalagi cabor akurasi seperti menembak ini. Kalau punya kompetisi yang teratur yah begitu lah hasilnya pasti akan konsisten,” kata Prof Saharudin.
Namun ia juga mengakui, kendala pembiayaan juga sangat berdampak pada persiapan atlet yang belum bisa berjalan maksimal dan masih dilakukan secara terbatas.
“Kita sayangkan karena kondisi keuangan daerah kita yang belum begitu baik, sehingga cabor-cabor pun kasihan ada yang persiapan seadanya untuk mempertahankan kondisi fisik atletnya saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua bidang sport science dan Iptek KONI Papua, Dr Daniel Womsiwor menyatakan jika persiapan kontingen Papua menuju PON XXI sudah sangat terlambat. Hal itu katanya mempersulit mereka untuk mematok target prestasi terbaik.
“Dengan persiapan cabor yang kurang maksimal tanpa melalui periodesasi persiapan yang cukup serta uji tanding yang matang, maka sudah pasti KONI Papua, termasuk cabor-cabor unggulan Papua sendiri tidak berani memasang target tinggi,” katanya. (Djaps)