Menu

Mode Gelap

Papua

NPCI Papua Mendobrak Batas

badge-check


					Ketua NPCI Papua, H. Jayakusuma (tengah) bersama atletnya NPCI Papua usai menerima medali Peparnas XVII Perbesar

Ketua NPCI Papua, H. Jayakusuma (tengah) bersama atletnya NPCI Papua usai menerima medali Peparnas XVII

Jayapura, Euforia.id | National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua bakal bersiap untuk menggelar program Pusat yang bertajuk Mendobrak Batas. Program itu merupakan pencarian bakat.

Nantinya, NPCI akan turun ke daerah untuk melakukan seleksi atlet penyandang disabilitas pada tiga klasifikasi (tuna daksa, tuna grahita, tuna netra) dan yang terpilih akan digembleng di Paralympic Training Center di Solo.

“Mendobrak batas ini adalah kegiatan NPCI Pusat di mana mereka akan datang ke daerah-daerah untuk mengadakan telescouting untuk menyeleksi atlet pada tiga klasifikasi. Kita akan berkoordinasi dengan NPCI Pusat dan jadwalnya mungkin di pertengahan April akan kita gelar di Papua,” kata Ketua NPCI Papua, H. Jayakusuma, Rabu (19/3/2025).

Ia berharap lewat program tersebut para atlet penyandang disabilitas Papua ada yang terpilih dan bisa mendapatkan pembinaan di training center di Solo.

“Jika mereka terpilih dan di ambil untuk seleksi di Pusat maka akan ditempatkan di training camp di Solo yang telah dibangun oleh Pak Jokowi,” ujarnya.

Selain Mendobrak Batas, NPCI Papua juga dihadapkan pada iven pelajar nasional, Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) XI tahun 2025. NPCI Papua membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua agar bisa ikut serta pada ajang tersebut.

“Kita masih menunggu jadwalnya dan tempat pelaksanaannya. Saya berharap apa yang telah kita programkan dan lakukan itu dapat direstui dan mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Papua. Kalau tidak ada dukungan itu kemungkinan kita tidak bisa ikut,” katanya.

Binpres NPCI Papua, Kurdi berharap lewat program Mendobrak Batas dan ajang Peparpenas 2025, banyak atlet penyandang disabilitas yang nantinya terpilih dan masuk dalam Pelatnas atau training center.

“Semoga banyak atlet kita yang terpilih. Supaya ke depannya banyak atlet kita juga yang bisa berkontribusi untuk tim nasional,” kata Kurdi.

Ia juga berharap ada atlet-atlet baru yang bisa mengikuti jejak Frans Marselino Doyapo, atlet muda Papua yang saat ini dibina dan mendapatkan pendidikan di Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas Indonesia (SKODI) di Solo.

“Dia masuk Pelatnas kategori muda. Tapi perkembangannya cukup potensial. Dia meraih dua medali emas di Thailand pada ajang World Ability Sport Youth Games tahun 2024 lalu,” ujarnya.

Anggota DPR Papua dari Komisi V yang membidangi olahraga, Yeyen menegaskan pihaknya mendukung penuh NPCI Papua untuk membina dan menghadirkan prestasi bagi para atlet disabilitas Papua.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh atlet NPCI Papua atas prestasi mereka yang luar biasa. Mereka ini benar-benar patriot olahraga. Kami komisi V DPR Papua akan terus mendukung program NPCI Papua, dan semoga NPCI Papua terus menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Papua di kancah internasional,” katanya.

Baca Lainnya

DPR Papua Tetap Dukung Pelaksanaan PSU

18 April 2025 - 11:27 WIB

Pemprov Papua Siap Tindaklanjuti Rekomendasi DPR

17 April 2025 - 18:44 WIB

Legislator Sarankan Pemprov Papua Buka Kembali Akses Bandara Internasional Biak

17 April 2025 - 10:07 WIB

Komisi II DPR Papua Dorong Pengembangan Ekonomi Papua untuk Meningkatkan PAD

17 April 2025 - 09:20 WIB

Trending di Ekonomi