Menu

Mode Gelap

Papua

Penerbangan Port Moresby – Biak Segera Dibuka, Langkah Strategis Bupati Biak Numfor Diapresiasi

badge-check


					Pertemuan Bupati Biak Numfor, Markus O Mansnembra,SH,MM dan   jajaran bersama Duta Besar PNG untuk RI, Simon Namis di Kedubes PNG, Jakarta, Senin (1/9) Perbesar

Pertemuan Bupati Biak Numfor, Markus O Mansnembra,SH,MM dan jajaran bersama Duta Besar PNG untuk RI, Simon Namis di Kedubes PNG, Jakarta, Senin (1/9)

Euforia.id | Rencana pembukaan kembali rute penerbangan internasional dari Port Moresby, Papua Nugini (PNG), menuju Bandara Frans Kaisiepo di Biak semakin menguat. Langkah proaktif yang diambil oleh Bupati Biak Numfor, Markus O. Mansnembra, mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) KAMPAK Papua.

​Dalam pertemuan di Kedutaan Besar PNG di Jakarta pada Senin (1/9), Bupati Markus Mansnembra bersama jajarannya membahas secara langsung potensi kerja sama penerbangan ini dengan Duta Besar PNG untuk Indonesia, Simon Namis.

Bandara Frans Kaisiepo Kembali Jadi Hub Internasional

​Pertemuan ini menjadi tindak lanjut setelah Bandara Frans Kaisiepo kembali ditetapkan sebagai salah satu dari 36 bandara internasional oleh Kementerian Perhubungan RI. Penetapan ini bertujuan untuk pemerataan layanan penerbangan, termasuk di wilayah Papua.

​”Kami sangat mengapresiasi terobosan awal yang baik dari Bupati Biak Numfor. Kami hadir dan menjadi saksi pertemuan ini,” ujar Sekretaris Jenderal KAMPAK Papua, Johan Rumkorem, melalui sambungan telepon.

​Menurut Johan, Duta Besar Simon Namis menyambut baik inisiatif ini dan bahkan mengungkapkan bahwa sudah ada dua maskapai yang mengajukan diri untuk melayani rute langsung Port Moresby-Biak.

​”Ini sudah ada pintu masuk untuk ke depannya. Kami sangat mengapresiasi Pemda Biak karena bupati bersama OPD sudah menjemput bola,” imbuhnya.

​Dukungan Lintas Sektor Diperlukan
​Johan menilai bahwa pembukaan rute ini adalah waktu yang tepat untuk memaksimalkan Bandara Frans Kaisiepo, tidak hanya untuk penerbangan domestik tetapi juga internasional.

Ia juga menyoroti kesamaan ras dan budaya Melanesia antara masyarakat Biak dan PNG sebagai peluang besar untuk kerja sama.

​”Secara wilayah maupun kultur, Dubes Simon Namis yang lama menetap di Jayapura tentu memahami kondisi Papua. Ini adalah peluang yang harus kita tangkap karena akan menguntungkan daerah,” jelas Johan, yang juga seorang politisi Partai Demokrat.

​Lebih lanjut, Johan menekankan bahwa kemajuan Biak Numfor saat ini membutuhkan dukungan lintas sektor, tidak hanya dari pemerintah kabupaten.

“Butuh dukungan dari akademisi, LSM, tokoh adat, tokoh agama, aktivis, serta semua pihak. Kita harus berdiri tegak lurus untuk mendukung visi misi bupati dan wakil bupati menuju Bersama Biak Maju 2025-2030,” tegasnya.

Pemerintah Biak Siap Tindak Lanjuti Kerja Sama

​Di sisi lain, Bupati Markus O. Mansnembra menegaskan komitmennya untuk segera mempersiapkan administrasi yang diperlukan terkait kerja sama penerbangan dengan PNG.

Ia juga berencana mengundang secara resmi Duta Besar PNG dan perwakilan negara lain untuk menghadiri event budaya yang akan digelar di Biak pada Oktober 2025 mendatang.

​”Selain mengundang beliau, kami juga akan mengunjungi PNG sebagai bagian dari hubungan kerja sama antara Pemkab Biak Numfor dan Pemerintah PNG,” ungkap Markus.

​Ia berharap peluang kerja sama ini menjadi titik balik untuk memajukan daerah, terutama dalam promosi sektor pariwisata agar lebih maksimal. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperkenalkan “negeri para mambri” ke kancah internasional.

Baca Lainnya

RSUD Jayapura Targetkan Pendapatan BLUD Rp78 Miliar di 2025

2 September 2025 - 09:34 WIB

Keterbukaan DPR Papua Terima Aspirasi Cipayung Plus Wujudkan Demokrasi yang Humanis

1 September 2025 - 16:14 WIB

DPR Papua Secepatnya Tindak Lanjuti Aspirasi Cipayung Plus

1 September 2025 - 11:20 WIB

Aksi Damai Cipayung Plus Layak Jadi Contoh

1 September 2025 - 11:09 WIB

Trending di Kota Jayapura