Labuan Bajo – Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika atau BAKTI Kominfo sangat berperan dalam kemajuan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat – Puskesmas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Puskesmas pertama di Labuan Bajo yang dibangun sejak 1 Juli 1970 itu terus bergerak maju meningkatkan mutu pelayanan mereka sesuai 6 pilar transformasi kesehatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan RI.
Pilar keenam, yakni transformasi teknologi kesehatan, di mana akses internet menjadi penunjang utama untuk menerapkan pelayanan berbasis digital itu.
Untuk melaksanakan pilar keenam transformasi kesehatan, Puskesmas Labuan Bajo mendapatkan dukungan dari BAKTI Kominfo yang menyuplai akses internet lewat layanan Bakti Aksi atau akses internet yang disediakan oleh BAKTI Kominfo secara gratis di titik-titik lokasi tertentu di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan wilayah perbatasan.
Kepala Puskemas Labuan Bajo, Vinsensius Paul mengatakan pihaknya sudah di back-up oleh akses internet Bakti Aksi sejak tahun 2019 lalu.
“Kami di back up oleh jaringan internet Bakti Aksi itu sejak 2019. Kami sangat terbantukan dengan adanya Bakti Aksi khusus di wilayah Kepulauan. Kalau zaman dulu kami harus pakai telepon, sekarang lewat internet sudah aman untuk koordinasi kegiatan puskesmas itu cepat,” kata Paul kepada awak media saat berkunjung ke Labuan Bajo bersama rombongan tim Humas BAKTI Kominfo dan Diskominfo Manggarai Barat, 7 Februari 2024.
Paul mengatakan kehadiran akses internet dari Bakti Aksi itu sudah memberikan dampak positif terhadap pelayanan di Puskesmas Labuan Bajo, seperti pengoperasian aplikasi, mulai dari pendeteksian penyakit hingga antrian pasien.
“Selama ini tidak ada persoalan, bisa dibuktikan kalau dulu sebelum kami menggunakan rekam medik elektronik yang online ini itu lama, tapi sekarang bisa di lihat pasien yang antri di loket itu tidak lama, jadi cepat karena sudah ada yang daftar dari rumah,” ujar Paul.
“Kebetulan e-puskesmas ini sudah terhubung dengan mobile JKN, jadi otomatis sudah terdaftar jadi tidak terlalu lama. Itu kemudahan yang didapatkan.”
Sampai ke Desa
Ada sekitar 100 aplikasi dan 40-an perangkat yang dioperasikan oleh Puskesmas Labuan Bajo dalam pelayanan mereka. Di antaranya ada Sistem Informasi Surveilans Malaria (SISMAL), Sistem Informasi Hepatitis dan Infeksi Saluran Pencernaan (SIHEPI), Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO), E-Puskesmas, antrian online dan lainnya.
“Karena ini perintah 6 pilar transformasi kesehatan dari Kemenkes, antara semua pilar ini kan berkaitan dengan teknologi. Kami akan tergerus sendiri kalau tidak masuk pada ruang itu. Untuk di Manggarai Barat ini, Puskesmas Labuan Bajo dengan 17 Puskesmas itu menerapkan rekam medik elektronik. Jadi semua terdata online,” katanya.
Puskesmas Labuan Bajo mencakup jaringan pelayanan Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di dua kelurahan dan 10 desa. Semua pelayanan kesehatan mereka sudah terbantukan berkat kehadiran akses internet Bakti Aksi.
“Khusus untuk di desa itu sangat membantu, itu saya rasakan karena semua aplikasi kita yang dari Kementerian Kesehatan itu kan sampai ke level desa. Hampir semua Puskesdes dan Pustu kita sudah terjangkau oleh Bakti Aksi. Jadi mereka juga menggunakan akses internet dari Bakti dan lancar. Selama ini kita terbantukan dari Bakti Aksi di desa,” ujarnya.
Vinsensius Paul mengaku akses internet menjadi bagian penting dalam menerapkan pelayanan kesehatan hingga ke desa, seiring perkembangan zaman ke serba digital.
“Internet sangat mempengaruhi layanan, internet itu aspek mutu, zaman sekarang ini kalau tidak menggunakan internet lalu pasien datang kemudian misalnya kalau internetnya tidak bagus, bisa terhambat dan mengganggu pelayanan,” katanya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Setahu berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui BAKTI Kominfo yang telah membangun infrastruktur telekomunikasi di Manggarai Barat.
“Terus terang bagi kami, selama ini sudah luar biasa perhatian dari pemerintah pusat, terutama Bakti Kominfo. Sejauh ini, manfaatnya jelas ada perubahan dalam arti di desa sekarang ini sudah melek digital,” kata Paulus.
Kepala bidang layanan tata kelola aplikasi informatika Dinas kominfo Kabupaten Manggarai Barat, Tarsisius Cai mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dan monitoring terkait pemanfaatan jaringan telekomunikasi Bakti Kominfo.
“Dinas Kominfo Manggarai Barat terus melakukan koordinasi dengan para PIC (layanan kesehatan, pendidikan, fasilitas umum) pada masing-masing lokasi Puskesmas, sekolah, masjid, gereja, dan lainnya yang sudah memiliki bantuan Akses Internet dan BTS,” katanya. (Djaps)