Jayapura, Euforia.id | Kelompok Markisi Nung di Kampung Yewena – Doromena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, berhasil melepasliarkan ribuan tukik (anak penyu) dalam lima tahun terakhir.
Keberhasilan ini terwujud berkat inisiatif kuat dari warga setempat, yang kemudian diperkuat dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Pertamina Patra Niaga.
Menurut catatan manual Kelompok Markisi Nung, kelompok konservasi yang diketuai oleh anak muda setempat, Andi Indey, telah berhasil melepasliarkan total 1.412 ekor tukik jenis Penyu Lekang pada tahun 2025 saja.
Secara kumulatif sejak tahun 2021 hingga 2025, rata-rata 900 hingga 1.000 ekor tukik dari jenis penyu lekang, penyu sisik, dan penyu hijau berhasil dilepasliarkan setiap tahunnya.
Dukungan terhadap inisiatif ini sangat penting.
Taufik, pendamping pelestarian penyu dari BBKSDA, membenarkan bahwa inisiatif ini murni tumbuh dari kesadaran masyarakat.
BBKSDA sendiri memberikan dukungan berupa pembentukan kelembagaan Kelompok Markisi Nung sebagai kelompok jasa wisata minat khusus, serta penyediaan sarana prasarana seperti bak penetasan, bak pembesaran, dan pelatihan teknis.
”Inisiatif mandiri masyarakat ini adalah bukti nyata praktik konservasi yang tumbuh dari kecintaan terhadap alam yang patut didukung,” ujar Taufik.
Ketua Kelompok Markisi Nung, Andi Indey menambahkan, kini kesadaran masyarakat terhadap pelestarian penyu di kampungnya telah meningkat drastis.
“Dulu, masyarakat ambil telur atau penyu, langsung lari. Sekarang, masyarakat yang dapat telur, mereka mengantar sendiri ke kelompok,” kata Andi.










