Menu

Mode Gelap
Tambah 12 medali, Kontingen Papua Tembus Posisi Kelima Peparnas XVII Para-Angkat Berat Papua Raup 3 Keping Medali Hari Ketiga Peparnas XVII Para-atletik Raih 3 Medali Emas Hari Ketiga Peparnas XVII Dukung Pertumbuhan Bisnis Konsumen di Indonesia, Mitsubishi Fuso Hadirkan Promo Shocktober  Para-atletik Papua Raih 10 Keping Medali di Hari Kedua Peparnas XVII Para-renang Papua Dulang 8 Medali di Hari Kedua Peparnas XVII

Olahraga

Shouter Ramandei, Bek Masa Depan Papua Pengagum Ricardo dan Persipura 

badge-check


					Shouter Ramandei, Bek Masa Depan Papua Pengagum Ricardo dan Persipura  Perbesar

JAYAPURA  – Tanah Papua belum habis melahirkan bibit-bibit terbaik lapangan hijau. Salah satu talenta yang kini digadang-gadang memiliki prospek cerah adalah Tonci Shouter Israel Ramandei, defender masa depan Papua yang sudah mencicipi pengalaman di ajang Piala Dunia U-17.

Talenta muda kelahiran Jayapura tahun 2006 yang sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikan di bangku SMA, itu menjadi salah satu bakat potensial dari Tanah Papua yang turut mencuri perhatian klub-klub Liga 1.

Postur tubuhnya ideal sebagai seorang bek atau defender di lini pertahanan dengan tinggi 1,80 meter. Karena kelebihannya itu, pelatih Bima Sakti memasukkannya dalam skuad Tim Nasional Indonesia U-17 pada Piala Dunia U-17 tahun 2023 lalu.

Jebolan SSB Orion Star itu bahkan sudah masuk dalam rencana masa depan klub Dewa United, kontestan Liga 1. Pada situs transfermarkt, Dewa United telah mendaftarkannya di kelompok umur U-18.

Kepada awak Jubi, Shouter mengakui jika ada beberapa klub yang tertarik dengan bakatnya. Salah satunya ada Dewa United. Hanya saja, orang tuanya meminta ia sementara fokus di bangku sekolah.

“Kemarin ada tawaran dari Dewa United, cuma saya masih sekolah, jadi Mama bilang fokus dulu di sekolah. Nanti sehabis sekolah baru saya diberikan kebebasan mau melanjutkan pendidikan atau berkarier di sepak bola,” kata Shouter, Minggu (21/4/2024).

Shouter merupakan produk asli binaan SSB Orion Star di Sentani, Kabupaten Jayapura. Anak muda ini mulai mengasah kemampuan mengolah si kulit bundar sejak usia 8 tahun.

Raymond Sokoy, pelatih SSB Orion Star mengakui bakat alami yang dimiliki oleh Shouter. Ia menilai anak didiknya itu sudah punya bekal untuk menjadi pemain potensial di masa depan dengan memiliki kemampuan bermain sebagai bek dan gelandang.

“Tonci (Shouter) bisa bermain sebagai bek tengah dan gelandang. Posturnya yang tinggi sangat ideal,” kata Sokoy.

Shouter juga sempat dipinjam oleh Persemi Mimika pada 2021 lalu. Namun saat ini ia sedang fokus bersama sepak bola PPLP Papua untuk merebut prestasi di ajang Kejuaraan Nasional 2024.

Idola dan Klub Impian 

Sebagai pemain muda asli Papua, Shouter juga memiliki impian yang sama dengan anak muda Papua lainnya, yakni bermain di klub kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura. Sejak kecil ia sudah mengidolakan tim Mutiara Hitam.

Namun ia mengungkapkan, belum ada tawaran yang datang dari Persipura maupun tim-tim asal Papua lainnya untuk memboyongnya ke dalam skuad.

“Belum ada klub dari Papua, belum ada tawaran juga dari Persipura. Saya punya impian dari masa kecil sampai sekarang ingin sekali bermain dengan Persipura,” tuturnya.

Karena mengidolai Persipura, Shouter juga terinspirasi dari legenda klub pengoleksi empat gelar juara Liga Indonesia itu, Ricardo Salampessy. Bermain di posisi yang sama sebagai bek tengah, ia ingin sukses seperti Ricardo. Ia juga mengidolai bek kelas dunia, mantan palang pintu raksasa Spanyol, Real Madrid, Sergio Ramos.

“Kalau pemain idola saya di Indonesia, ada Kaka Ricardo Salampessy. Lalu kalau untuk di luar negeri, saya mengidolai Sergio Ramos,” ujarnya.

Shouter mendapatkan pujian langsung dari idolanya, Ricardo Salampessy. Pelatih Persipura di Liga 2 musim lalu itu menilai Shouter punya prospek cerah di masa depan, apalagi ia sempat menimba pengalaman di ajang Piala Dunia U-17 bersama timnas Indonesia.

“Shouter salah satu pemain muda yang punya prospek di masa yang akan datang, karena punya potensi yang bagus serta pernah punya pengalaman bersama timnas mengikuti Piala Dunia U-17 beberapa waktu lalu,” kata Salampessy.

Ia berpesan agar Shouter tak cepat puas dan terus belajar untuk mengembangkan potensinya, supaya ke depan dia bisa mencapai impiannya untuk bermain di level tertinggi.

“Saya berharap dia bisa terus mengembangkan potensinya dan jangan cepat puas dengan apa yang didapat saat ini. Terus belajar dan kejar level yang paling tinggi dari sisi pelatihan maupun kompetisi agar bisa lebih berkembang dan bersaing di level atas di masa yang akan datang,” pesannya.

Kapten PPLP Papua

Shouter menyandang ban kapten skuad sepak bola Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Papua di ajang Kejuaraan Nasional antar PPLP dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Kalimantan Timur, 22 April – 1 Mei 2024.

Berbekal pengalaman yang didapat dari pelatihan bersama timnas Indonesia, Shouter bersama rekan-rekannya ingin membawa sepak bola Papua berprestasi diajang bergengsi antar PPLP/SKO se-Indonesia itu.

Ia mengaku selalu menerapkan metode pelatihan timnas dalam kesehariannya, seperti kedisiplinan, organisasi bermain dan komunikasi di lapangan, serta attitude.

“Ilmu yang didapat di timnas seperti pemahaman terhadap organisasi permainan dan komunikasi. Selain itu attitude dan kedisiplinan, itu yang paling utama bagi seluruh pemain, karena disiplin itu yang paling penting. Sampai sekarang Puji Tuhan itu yang saya terapkan dalam keseharian saya,” ujar Shouter.

Pelatih sepak bola PPLP Papua, Yance Rumbino optimistis dengan kehadiran Shouter sebagai kapten tim dan berpengalaman di timnas Indonesia akan memberikan dampak dan menjadi motivasi bagi rekan-rekannya di tim.

“Keberadaan Shouter yang masih bermain dengan tim kita juga akan menjadi satu motivasi bagi rekan-rekan maupun adik-adiknya dalam tim kita,” kata Rumbino.

Kejurnas PPLP di Kalimantan Timur ini akan menjadi Kejurnas terakhir Shouter bersama PPLP Papua karena ia sudah berada pada jenjang terakhir sekolah, atau kelas 3 SMA. Sebelumnya, pada Kejurnas tahun 2023 lalu, PPLP Papua gagal menjadi juara dan hanya finis di babak perempatfinal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tambah 12 medali, Kontingen Papua Tembus Posisi Kelima Peparnas XVII

9 Oktober 2024 - 19:01 WIB

Para-Angkat Berat Papua Raup 3 Keping Medali Hari Ketiga Peparnas XVII

9 Oktober 2024 - 17:56 WIB

Para-atletik Raih 3 Medali Emas Hari Ketiga Peparnas XVII

9 Oktober 2024 - 16:52 WIB

Para-atletik Papua Raih 10 Keping Medali di Hari Kedua Peparnas XVII

8 Oktober 2024 - 13:38 WIB

Trending di Info Papua