MEDAN | Tim softball putri Papua harus rela melepaskan medali emas menjadi milik Sulawesi Tenggara. Dalam final cabang olahraga softball putri di Lapangan sotball Teuku Umar, Meulaboh, Aceh, Minggu (8/9/2024), tim Papua menuai kekalahan dengan skor 1-4 hingga inning keenam.
Dengan hasil tersebut, tim Papua harus melepas gelar juara bertahan mereka dan hanya membawa pulang medali perak, sementara medali emas menjadi milik Sulawesi Tenggara. Sedangkan medali perunggu diraih tim Banten.
Wakil Ketua Pengprov Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Papua, Ayub Woisiri meminta maaf kepada masyarakat Papua hanya bisa meraih medali emas. Perjuangan pemain patut di apresiasi karena tampil maksimal untuk tanah Papua.
“Mereka main luar biasa, tampil maksimal. Hasil perak sebuah perjuangan yang semangat untuk diraih karena bermain jujur. Disayangkan karena ada non teknis terjadi di partai final ini, tapi semuanya itu kita luar biasa,” kata Ayub Woisiri.
Woisiri bersyukur lantaran atlet bisa meraih medali, meski keterbatasan sepanjang mempersiapkan diri bertanding di PON XXI.
“Kita sudah tampil baik sekali di PON XXI, meski sebenarnya ingin dapatkan medali emas. Memang mempertahankan lebih sulit ketimbang merebut, tapi apresiasi perjuangan mereka hingga saat ini meski keterbatasan selama latihan. Terima kasih untuk masyarakat Papua untuk dukungan doa kepada softball putri,” tuturnya.
Perjalanan Papua sebenarnya cukup mulus, pada single round robin, mereka menang atas Sumatera Utara dan Bali. Kemudian kalah dari Sultra 5-7.
Masuk babak page system, Papua menang Jawa Barat (5-0) hingga masuk babak final. Di babak final, Papua kontra Sultra yang sukses mengalahkan Bali dan Jabar.
Medali perak yang diraih oleh tim softball putri ini menjadi medali pertama kontingen Papua, sekaligus menambah perolehan medali yang dikumpulkan kontingen Papua pada PON XXI dengan total delapan keping medali, yang terdiri dari empat medali emas, satu perak, dan tiga medali perunggu.
