JAYAPURA | Sejumlah stakeholder olahraga Papua saling berdiskusi membahas Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) tentang Desain Olahraga Daerah (DOD) dalam Focus Group Discussion yang digelar oleh Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua di Kota Jayapura, Jumat (23/8/2024).
Sejumlah stakeholder olahraga yang hadir pada kegiatan tersebut di antaranya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, dan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua, pengurus cabang olahraga, hingga akademisi dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cenderawasih.
Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Sonya Monim mengatakan pertemuan tersebut untuk membahas penerbitan Pergub tentang DOD yang akan disusun untuk memberikan kerangka hukum dan pedoman pelaksanaan pengembangan olahraga di Papua.
Hal itu bertujuan untuk memaksimalkan potensi olahraga daerah terutama di dalam mendukung pembinaan atlet lokal dan pengembangan infrastruktur Olahraga. Dengan disusunnya DOD diharapkan Papua telah siap sebagai Provinsi Olahraga.
“Seluruh stakeholder olahraga telah memberikan saran dan masukan bagi kesempurnaan Rapergub DOD ini. Rencananya kami akan uji publik atau akan konsultasi publik lagi di Jakarta,” kata Monim.
Ia menambahkan, Peraturan Gubernur (Pergub) tentang DOD tersebut direncanakan rampung pada bulan September mendatang.
“Rencana awal tanggal 9 September, namun terkait dengan PON, maka tidak lama kami akan serahkan kepada Pemerintah Provinsi Papua. Targetnya dalam tahun ini dan juga dalam bulan September mendatang,” jelasnya.
Wakil Ketua III KONI Papua, Elia Loupatty mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Papua lewat Disorda yang terus berupaya menggodok terbentuknya DOD melalui Rapergub yang telah disusun.
“Ini menunjukkan satu tanda zaman kemajuan karena konsep ini akan menjadi Pergub dan menjadi penuntun bagi semua stakeholder di bidang keolahragaan,” kata Loupatty.
“Kami dari KONI melihat ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk menciptakan prestasi olahraga unggul di Provinsi Papua. Mudah-mudahan ini juga menjadi jalan menuju Papua menjadi Provinsi Olahraga,” tambahnya.
Ketua NPCI Papua, H Jayakusuma juga merasa terkesan karena pihaknya baru kali ini dilibatkan untuk membahas penyusunan konsep DOD. Menurutnya, sudah selayaknya seluruh stakeholder olahraga mengambil peran demi keberhasilan DOD.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama semua stakeholder olahraga untuk menyukseskan DOD ini, mudah-mudahan kami NPCI Papua bisa ikut berandil. Dan selanjutnya NPCI Papua akan memikirkan bagaimana perkembangan olahraga penyandang disabilitas Papua ke depannya hingga menuju prestasi yang lebih baik,” kata Jayakusuma.
Dari kalangan akademisi, Prof Saharudin Ita berpendapat DOD merupakan pedoman untuk memajukan olahraga di Indonesia yang dimulai dari daerah, mengacu pada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Ini sebagai sebuah sarana atau wahana keilmuan yang harus masuk pada setiap insan akademisi karena menyangkut Olahraga Daerah. Kemasannya itu kearifan lokal, yang kita masukkan menjadi bahan untuk nasional dan internasional, tentu melalui kajian dan bantuan sport science dan yang lain seperti SDM dari keolahragaan ini akan berkembang menyesuaikan dengan DOD saat ini,” ujarnya. (Djaps)