JAYAPURA – Tim Panahan PON Papua di bawah naungan Persatuan Panahan Indonesia atau Perpani Provinsi Papua yang dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional – PON XXI Aceh – Sumatera Utara diperkuat lima pemanah berpengalaman yang sudah memiliki jam terbang di sejumlah kejuaraan. Dengan komposisi itu, mereka berharap bisa memperbaiki peringkat dari yang dicapai pada PON XX tahun 2021 lalu di rumah sendiri.
Lima atlet Panahan PON Papua yang telah lolos dari babak kualifikasi atau Pra-PON 2023 di Bogor yakni Rezza Octavia dan Pande Putu Gina Arasta di nomor divisi recurve putri, Bagus Gangga Premananda di recurve putra, serta dua atlet putra di divisi compound, Catur Wuri Adi Nugroho dan Adit.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Perpani Papua, Juliana Waromi mengatakan saat ini atlet-atlet panahan Papua sementara sedang mempersiapkan diri menuju PON XXI dengan berlatih secara mandiri.
Namun, ia tetap optimistis para atletnya bisa meraih target medali emas. Ia berharap tim panahan Papua bisa memperbaiki prestasi di PON XX tahun 2021 lalu.
“Target di antara lima atlet kita ini harus meraih medali emas. Kita sudah harus siap dan maju dengan target yang kita usung itu,” kata ketua umum yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPR Papua.
Ia berharap atletnya bisa memaksimalkan penampilan di PON XXI dengan menyumbangkan medali emas, terlebih panahan Papua saat ini diperkuat oleh atlet-atlet berpengalaman dan berstatus Pelatnas.
“Saya berharap mereka bisa maksimalkan penampilan di PON XXI nanti. Paling tidak satu atau dua medali emas bisa kita dapat. Dan saya berharap kita bisa hadir dengan kekuatan penuh di Aceh nanti,” ujarnya.
Pelatih Tim Panahan PON Papua, Maurits Otis Mano mengatakan, dari lima pemanah Perpani Papua itu, satu di antaranya merupakan atlet unggulan dan masuk dalam tim nasional panahan Indonesia di Olimpiade Paris 2024, yakni Rezza Octavia.
Otis Mano mengatakan, peluang untuk mendapatkan medali bisa didapat dari Rezza di divisi recurve. Rezza memang diandalkan untuk meraih medali di nomor spesialisasinya itu.
“Kalau peluang kita ada di Rezza di nomor perorangan divisi recurve, kalau di mix peluang besar juga ada pada Rezza yang mungkin nanti akan berpasangan dengan Gangga. Jadi peluang kita di dua nomor itu, yah kita akan berusaha bisa mendapatkan dua medali emas di PON XXI nanti,” sebut Mano.
Ia mengakui, persaingan di cabang olahraga panahan sangat berat. Ada Provinsi Jawa Timur yang sudah dikenal sebagai gudangnya para pemanah andalan Indonesia.
“PON kemarin kita hanya dapat dua medali perak yang diraih oleh Rezza dan dari beregu putri. Saingan di PON XXI nanti berat, masih ada Jawa Timur, karena di sana ada rekan Rezza yang sama-sama juga lolos ke Olimpiade Paris,” ujarnya.
Rezza sendiri menyatakan dirinya mengusung target medali emas pada PON XXI. Ia optimistis dengan persiapan yang sudah dijalaninya dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Olimpiade Paris dan latihan mandiri.
“Persiapan PON XXI, kebetulan saya sekalian berlatih untuk PON, Karena Papua sendiri belum ada TC Pelatda sehingga saya latihan mandiri. Untuk target di PON masih sama, saya pribadi menargetkan medali emas,” kata Rezza.
Optimistis Berprestasi di PON XXI
Rezza menyatakan dirinya akan tampil all out membela Perpani Papua pada PON XXI. Ia tak punya embel-embel lain dan bertekad mengharumkan nama Papua di hajatan olahraga akbar Indonesia itu.
“Karena saya cinta, dan mau Papua tidak dipandang sebelah mata. Saya mau menunjukan kalau Papua bisa berprestasi. Saya ingin membuktikan Papua bisa, torang pasti bisa,” kata Rezza.
Ia menilai persaingan ketat di cabor panahan PON XXI tak membuatnya minder. Ia optimistis bisa mengamankan medali emas dengan persiapan yang sudah ia jalani.
“Menurut saya di cabor panahan tidak ada saingan terberat, karena semua berpotensi dan panahan adalah cabor yang dinamis. Saya yakin saya bisa dan mampu,” ujar Rezza.
Pelatih Panahan Papua, Otis Mano mengatakan lima atletnya itu sedang memantapkan persiapan di Pulau Jawa. Meskipun tak ada TC terpusat namun tim panahan Papua sudah siap menuju PON XXI.
Ia berharap secepatnya ada petunjuk dari KONI Papua, mengingat waktu menuju PON semakin mendekat. Ia juga mengatakan timnya harus segera berkumpul sebulan sebelum pertandingan di PON XXI.
“Supaya kita bisa cepat sama-sama dan dengan atlet. Kita maunya mungkin satu bulan itu bisa sama-sama dengan atlet, apakah di daerah Jawa biar bisa melihat progres persiapan mereka, terutama fisik atlet karena di Aceh akan menjadi tempat yang baru bagi mereka. Jadi butuh adaptasi lagi lah,” kata Mano.
“Yah kita berharap satu bulan sebelum pertandingan di PON XXI kita sudah harus datang ke Aceh. Biar bisa membaca situasi dan peta kekuatan,” pungkasnya. (Djaps)