JAYAPURA – Papua gagal menambah dua jatah di kompetisi Liga 2 musim depan, usai dua wakil mereka tersingkir di Liga 3 Nasional. Waanal Brothers FC dari Mimika dan Persipani Paniai tumbang di babak 16 besar, walau sebelumnya mereka tampil impresif dan sempat tak terkalahkan di babak 80 besar dan 32 besar.
Waanal Brothers yang menjadi harapan terakhir telah dipastikan tersingkir setelah hanya meraih hasil imbang 2-2 dengan Persikas Kabupaten Subang, Sabtu (25/5/2024) di laga terakhir Grup A babak 16 besar.
Hasil imbang tersebut secara otomatis menghentikan langkah Waanal Brothers yang hanya mampu meraup 4 poin. Waanal hanya menang sekali atas PSM Madiun dengan skor 2-3 dan kalah dari Persibo Bojonegoro 1-2. Tiket lolos ke babak 8 besar menjadi milik Persikas yang mengoleksi 7 poin dan Persibo dengan 6 poin.
Meski gagal mewujudkan impian, manajemen Waanal Brothers, Ray Manurung tetap mengapresiasi perjuangan para pemainnya. Ia tak mau menyalahkan siapapun atas kegagalan itu, dan selanjutnya akan mengevaluasi serta berbenah diri agar bisa meraih hasil lebih baik di masa depan.
“Kita tetap bersyukur, saya tidak mau menyalahkan. Intinya tetap kita harus berbenah diri lagi. Karena kalau kita sudah lakukan yang terbaik pasti kita tetap akan terbaik. Itu yang menjadi PR kita setelah ini.
Tapi di luar itu semua kita tetap bersyukur dan terima kasih sebesar-besarnya,” kata Ray Manurung.
Ia mengaku bangga dengan pencapaian timnya meski gagal lolos ke babak 8 besar. Sebab menurutnya, di usia Waanal Brothers yang baru menginjak dua tahun telah membuat kejutan dan bisa melangkah jauh.
“Kita memang gagal ke Liga 2 tapi ini suatu perjalanan yang luar biasa, walau kita dari kampung tapi kita bisa masuk sampai babak 16 besar. Kita baru berusia dua tahun tapi sudah bisa melangkah sejauh ini, menurut saya sudah luar bisa dan kita juga tidak mau cepat timbul dan menghilang,” ujarnya.
Asisten manajer Waanal Brothers, Jason Manurung juga mengatakan timnya masih punya prospek cerah meski gagal di kompetisi Liga 3 musim ini. Dengan bermodalkan pemain-pemain muda, ia optimis Waanal akan menggapai prestasi di masa mendatang.
“Kita belajar terus untuk menatap ke depan. Pemain-pemain kita masih muda dan punya potensi bagus. Kita masih punya peluru-peluru yang bisa dipertajamkan lagi untuk masa depan,” katanya.
Sementara itu, satu wakil Papua lainnya, Persipani Paniai juga lebih dulu tersingkir. Persipani menelan dua kekalahan dari Dejan FC dengan skor 0-1 dan Tornado FC juga dengan skor yang sama. Pada pertandingan terakhir mereka bermain imbang 3-3 kontra Persipasi Kota Bekasi.
Hasil tersebut membuat Persipani harus pulang sebagai juara kunci di Grup C babak 16 besar dengan 1 poin. Jatah tiket lolos ke babak 8 besar digondol Dejan FC dengan 7 poin dan Tornado FC dengan 4 poin.
Pelatih Persipani, Jimmy Iro Saputro tetap mengangkat topi atas perjuangan anak asuhnya yang sudah tampil bagus hingga lolos ke babak 16 besar. Ia meminta maaf kepada publik Paniai karena gagal mewujudkan impian untuk promosi ke Liga 2 musim depan.
“Anak-anak sudah berjuang dengan keras tapi hasil yang kita raih tidak sesuai harapan. Kami tetap mengapresiasi perjuangan seluruh pemain. Dengan hasil dua kali kekalahan otomatis langkah kita untuk ke babak 8 besar sudah tertutup. Saya sebagai pelatih meminta maaf atas kegagalan ini, tim kami sudah berjuang dengan baik,” kata Jimmy.
Perjalanan Waanal dan Persipani
Pada musim ini, Papua mendapatkan jatah dua klub ke putaran nasional. Persipani sebagai juara Liga 3 Zona Papua pada edisi 2022, sedangkan Waanal Brothers sebagai juara Liga 3 Zona Papua edisi 2023.
Kiprah dua klub sepak bola asal Papua Tengah itu cukup mengesankan. Mereka lolos ke babak 16 besar tanpa tersentuh kekalahan dari babak 80 besar hingga babak 32 besar.
Pada babak 80 besar di Grup F, Persipani menguasai puncak klasemen. Mereka memetik satu poin pada laga perdana menghadapi Pasuruan United dengan skor 1-1, lalu menang atas tuan rumah Persigar Garut 2-4, menang telak atas PSAB Aceh Besar 5-0, dan imbang 1-1 lawan Persikasi Kabupaten Bekasi.
Di babak 32 besar Grup 4, Persipani juga belum terkalahkan meski harus finis sebagai runner up di bawah Waanal Brothers. Mereka menang 3-1 atas Labura Hebat, seri 1-1 lawan Waanal dan mengalahkan PS Palembang 4-2.
Waanal Brothers juga tak kalah hebatnya. Mereka mencatatkan unbeaten dalam 17 pertandingan beruntun sejak dari Liga 3 Zona Papua. Di putaran nasional, babak 80 besar Grup H, Waanal imbang 2-2 dengan PSN Ngada, lalu menang 1-0 atas tuan rumah Persip Pekalongan, berpesta gol 4-0 ke gawang PSBL Langsa, dan imbang 2-2 di laga terakhir menghadapi ASIOP.
Waanal juga menggila di babak 32 besar Grup 4 dengan meraih hasil kemenangan telak 7-1 atas PS Palembang, seri 1-1 dengan Persipani, dan menang 4-0 menghadapi Labura Hebat FC.
Jejak Klub Papua di Liga 3
Sejak kompetisi Liga 3 pertama kali digelar pada 2014 dengan nama Liga Nusantara, klub-klub asal Papua sudah turut serta. Kaimana FC dan Persintan Intan Jaya tampil sebagai wakil Papua di edisi tersebut.
Namun, perjalanan Kaimana dan Persintan hanya bisa bertahan di penyisihan grup putaran nasional. Kaimana kandas sebagai juru kunci Grup 9 dengan hanya meraih 1 poin. Begitu pula dengan Persintan yang finis di dasar klasemen Grup 10 dengan meraup 2 poin.
Kompetisi Liga 3 kembali dihelat pada 2017, setelah dua tahun vakum karena sepak bola Indonesia ditangguhkan induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, sejak 2015. Persewar Waropen menjadi satu-satunya wakil Papua di Liga 3 putaran nasional tahun 2017. Namun klub berjuluk Mutiara Bakau itu juga gagal di penyisihan Grup A sebagai juru kunci dengan 1 poin.
Semusim berikutnya, Liga 3 edisi 2018, Papua kembali mengirimkan dua wakilnya. Persitoli Toli FC dan Persewar Waropen. Persewar tergabung di Grup F dan Toli FC di Grup G. Keduanya berbeda nasib, Persewar lolos sebagai runner up F dengan 4 poin, sementara Toli finis di peringkat ketiga Grup G dengan 3 poin.
Persewar melaju ke babak kedua. Di fase knock out itu mereka berhasil mengalahkan Persijap Jepara lewat adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Gelora Bumi Kartini. Langkah Persewar kemudian berlanjut ke babak ketiga dan tergabung di Grup Timur.
Meski hanya bisa meraih 3 poin dari tiga pertandingan dan finis di posisi ketiga, Persewar tetap membawa pulang tiket promosi ke Liga 2 karena ada enam tim (tiga terbaik dari Grup Barat dan Grup Timur) yang mendapatkan jatah promosi. Persewar menjadi tim pertama dari Papua yang promosi di era Liga 3.
Pada Liga 3 edisi 2019, Persemi Mimika menjadi wakil tunggal zona Papua. Mereka mengawali putaran nasional dengan meyakinkan dan lolos ke babak 16 besar sebagai runner up Grup H. Sayang, mereka tumbang dari Semeru FC tiga gol tanpa balas.
Toli FC dan Persigubin Pegunungan Bintang melanjutkan kiprah klub Papua di Liga 3 putaran nasional pada edisi 2021-2022. Toli FC gagal di penyisihan Grup N dengan menempati peringkat ketiga, sementara Persigubin jadi juru kunci di Grup P.