Jayapura, Euforia.id | Siapa bilang usaha kecil dari timur Indonesia tidak bisa bersaing di tingkat nasional? Dari Kota Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua ada tiga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kini sedang berjuang membuktikan hal itu. Mereka adalah Sasagu, Bread is Home, dan Hungry Heroes / Kedai Bakal Kenyang.
Ketiganya adalah mitra binaan Pertamina yang baru saja lolos tahap seleksi regional Maluku Papua menuju tingkat nasional dalam program bergengsi, Pertamina UMK Academy 2025.
Tiga UMKM Kota Jayapura itu harus bersaing melawan total 730 UMKM dari seluruh Indonesia. Dari regional Maluku-Papua saja, ada 15 UMKM yang lolos seleksi, dan hanya tiga dari Jayapura ini yang berhasil melaju dan sedang berjuang untuk “naik kelas”.
”Jadi kalau untuk UMKM memang sebagian itu adalah binaan kita, dan sebagian juga itu UMKM yang ada di sekitar Papua. Jadi kalau tadi disampaikan Naik Kelas, iya. Betul, memang ada UMKM binaan kita yang sudah ‘Naik Kelas’ ke tingkat nasional. Ini kabar baik,” ujar Ispiani Abbas, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Kamis (9/10/2025) malam.

Ispiani Abbas, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku / euforia.id
Ia menjelaskan, UMKM yang ikut program Pertamina ini bukan hanya binaan lama, tapi juga gabungan dari usaha-usaha lokal di sekitar Papua.
Semangat Baru dari Dapur Rumahan
Dari tiga UMKM Kota Jayapura yang menuju nasional, ada nama Hungry Heroes. Di balik UMKM itu, ada Grace Frastia, seorang ibu rumah tangga yang memulai usaha kuliner dan bakery rumahan sejak tahun 2021.
Grace memulai dari modal seadanya, berjuang melewati masa-masa sulit ekonomi yang kadang naik-turun. “Ya namanya usaha, ada saja cobaannya,” mungkin begitu pikirnya kala itu. Tapi ia tak pernah menyerah.
Kini, warung makannya yang bernama Kedai Bakal Kenyang telah mendatangkan sejumlah pelanggan dari kalangan yang beragam, mulai dari karyawan bank, ibu-ibu rumah tangga, sampai anak-anak muda.
Saat ditanya tentang program UMK Academy ini, mata Grace berbinar. Ia mengaku program ini seperti “suntikan energi” yang sangat ia butuhkan.
“Program ini bagus sekali, memacu kami pelaku UMKM untuk maju dan berkembang,” katanya.
Ia tak menampik, adanya program UMK Academy dari Pertamina ini telah menghidupkan kembali semangatnya untuk membawa usaha kecilnya “terbang lebih tinggi”.
Komitmen untuk Ekonomi Lokal
Perjuangan Grace dan kawan-kawan UMKM ini didukung penuh oleh Pertamina. Program UMK Academy 2025 ini telah diluncurkan pada 19 September 2025 lalu, dan ajang ini telah digelar sejak tahun 2020 silam.
Ini adalah cara Pertamina menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan UMKM, terutama di wilayah timur Indonesia.
Tema yang mereka usung pun penuh gairah, “Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju”. Ispiani Abbas yakin, para mitra binaan dari Papua dan Maluku ini punya potensi dan kreativitas lokal yang kuat untuk menembus pasar nasional.
Dukungan Pertamina untuk pelaku UMKM juga nyata terlihat di lapangan. Contohnya, saat acara MyPertamina Futsal Competition 2025 digelar di GOR Cenderawasih (9-11 Oktober 2025), mereka menyisipkan bazar UMKM.
”Di sini ada juga bazar UMKM ya, tujuannya untuk memperkenalkan produk-produk lokal dan membangkitkan ekonomi masyarakat di Papua,” jelas Riki Madyanto, Senior Manager Operation & Maintenance (SMOM) Regional Papua Maluku.
Program jangka panjang Pertamina ini memang ingin membangun UMKM yang bukan cuma untung secara bisnis, tapi juga memberi dampak baik secara sosial dan ikut berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan dukungan yang tepat dan semangat pantang menyerah, usaha kecil dari Jayapura siap membawa nama Papua ke panggung bisnis nasional, menunjukkan bahwa ketekunan dan mimpi bisa membawa kita ke mana saja. Mereka hanya butuh sedikit dorongan untuk “terbang” lebih tinggi.