Jayapura, Euforia.id | Tren olahraga baru melanda Kota Jayapura, Papua. Di tengah kesibukan dan keterbatasan lapangan, Mini Soccer muncul sebagai solusi jitu dan kini menjadi primadona baru.
Modifikasi sepak bola tradisional ini digandrungi berbagai kalangan, tak hanya sekadar mencari keringat, tapi juga menjadi wadah rekreasi dan ajang kumpul-kumpul yang asyik.
Mini soccer dimainkan di lapangan rumput sintetis berukuran 50×30 hingga 60×40 meter (lebih besar dari futsal) dengan jumlah pemain lebih sedikit (7-9 orang per tim), membuatnya lebih cepat, intens, dan mudah diorganisir.
Minat yang tinggi terutama dari kalangan anak muda di Jayapura membuat pengelola lapangan berani membuka usaha baru.
Irfan, kasir di Bagus Arena Mini Soccer Entrop, mengungkapkan potensi besar di Papua dengan banyaknya pecinta bola. Sementara itu, Sigit dari Seen Coffee and Soccer di Koya Barat mencatat tingginya peminat, terutama di akhir pekan.
”Selain olahraga untuk cari keringat, mini soccer ini juga sebagai ajang hiburan,” kata Irfan.
Antusiasme ini terlihat dari padatnya jadwal booking lapangan, bahkan hingga larut malam. Tarif sewa yang relatif terjangkau (mulai dari Rp 650 ribu per jam di hari biasa) juga menjadi daya tarik tersendiri.
Bagi pemainnya, seperti Erik (32) dan Karel (28), Mini Soccer bukan hanya soal olahraga, tetapi juga wadah sosial.
“Mini soccer memang bisa menjadi wadah untuk berkumpul dan mempererat kekeluargaan sesama teman kantor atau komunitas,” ujar Erik.
“Saya menyukai lapangan dengan view unik seperti lautan di Marlin Mini Soccer atau persawahan di Seen Mini Soccer,” kata Karel.
Dengan format yang praktis dan suasana yang suportif, Mini Soccer sukses mengisi ruang antara sepak bola lapangan besar dan futsal, menjadikannya pilihan utama bagi pecinta bola di Jayapura.














