Jayapura, Euforia.id | Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua menyoroti kurang maksimalnya pemanfaatan wilayah konservasi penyu sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang berada di Kampung Skouw Yambe dan Kampung Yewena.
Kepala DKP Papua, Iman Djuniawal, mendesak pemerintah kabupaten/kota untuk melihat aspek konservasi bukan hanya sebagai tanggung jawab lingkungan, tetapi juga sebagai peluang ekonomi wisata.
”Aspek dari konservasi itu juga merupakan peluang wisata yang harus diberikan sehingga bisa menambah PAD bagi kota itu sendiri,” kata Iman Djuniawal.
Menurutnya, wilayah konservasi memerlukan program-program khusus yang dapat membawa manfaat langsung bagi masyarakat pengelola.
Djuniawal menyatakan perlunya keseriusan dan inisiatif dari pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran dan menyusun kegiatan yang fokus pada pengembangan potensi ini.
Selain meningkatkan PAD, Djuniawal juga mengingatkan upaya konservasi adalah bagian dari pekerjaan besar untuk memenuhi amanah nasional.
”Ini juga merupakan pekerjaan besar sesuai dengan amanah pencapaian 10 persen dari wilayah perairan merupakan wilayah konservasi negara,” ungkapnya.
Untuk mencapai target ini dan memastikan keberlangsungan biota laut, DKP Provinsi fokus pada penyelamatan ekosistem bakau, terumbu karang, dan habitat perikanan lainnya yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak (habitat) bagi biota laut.
Djuniawal menambahkan, pembentukan kelompok pengelola yang solid di wilayah konservasi sangat krusial.
Ia berharap pemerintah kabupaten kota segera memprogramkan kegiatan yang selaras dengan upaya konservasi agar target nasional 10 persen wilayah perairan konservasi dapat tercapai dengan lebih mudah.
