Jayapura, Euforia.id | Di tengah dinamika ekonomi yang terus bergerak, investasi emas semakin mengukuhkan posisinya sebagai aset yang aman dan menguntungkan.
Tren ini tak hanya terjadi di pusat kota-kota besar, namun juga kian terasa di timur Indonesia, Kota Jayapura, Provinsi Papua, berkat dorongan inovasi dari PT Pegadaian. Layanan yang dihadirkan sejalan dengan komitmen mereka “MengEMASkan Indonesia”.
Welmy Nahuway, Pemimpin Cabang PT Pegadaian Abepura, Kota Jayapura, memaparkan secara lugas bagaimana investasi emas kini menjangkau semua segmen, dari petani hingga kalangan Generasi Z.
Ia memastikan, investasi emas adalah pilihan paling aman saat ini, didukung oleh kenaikan harga yang berpotensi terus melonjak.
“Kekuatan emas itu sangat luar biasa dibandingkan instrumen lain. Ini adalah salah satu instrumen investasi yang sangat aman dan menjanjikan,” ujar Welmy kepada Euforia.id, Selasa (30/9/2025).
Berdasarkan data terbaru dalam setahun terakhir (Januari hingga saat ini), harga emas telah melonjak signifikan, dari sekitar Rp1.500.000 menjadi Rp2.300.000 per harga hari ini. Kenaikan drastis ini meyakinkan masyarakat untuk mengamankan aset.
Tabungan Emas Digital menjadi solusi investasi fleksibel. Nasabah bisa membuka rekening via aplikasi Pegadaian Digital Service (segera berganti nama menjadi ‘TRIM’). Saldo emas digital ini tidak hanya bisa digadai atau dijual, tetapi juga ditransfer antar sesama pemilik Tabungan Emas.
Selain itu, program Cicil Emas/Logam Mulia Galeri 24 (fisik) juga diminati karena harga emas yang terus menunjukkan tren kenaikan. Pegadaian juga mendorong masyarakat memanfaatkan promo dan cashback program cicilan emas Galeri 24 di outlet mana pun, termasuk Cabang Abepura.
Pegadaian juga menawarkan Deposito Emas sebagai opsi lain yang menjanjikan, dengan menganjurkan nasabah untuk mendepositokan saldo Tabungan Emas mereka daripada membiarkannya menganggur.
Skema deposito ini memberikan bagi hasil sekitar 1% (dipotong pajak) yang dibayarkan setiap bulan. Pilihan jangka waktunya fleksibel: 6, 12, 18, dan 24 bulan. Ini memberikan keuntungan ganda: menyimpan emas sambil mendapat imbal hasil rutin.
Inklusi Finansial dari Petani hingga Generasi Z
Total nasabah Pegadaian Cabang Abepura saat ini mencapai sekitar 21.000 pengguna. Pegadaian Abepura mencatat jumlah nasabah Tabungan Emas baru sekitar 75% dari total tersebut, menunjukkan potensi investasi masih terbuka lebar di Kota Jayapura.
Nasabah Pegadaian Abepura saat melihat-lihat etalase emas
Tren nasabah Tabungan Emas didominasi semua kalangan, termasuk petani di daerah transmigrasi, Koya (Kota Jayapura) dan Arso (Kabupaten Keerom) yang menunjukkan peningkatan signifikan.
Bagi para petani, emas berfungsi dalam siklus musim tanam dan panen. Emas digadai untuk modal saat musim tanam dan ditebus kembali saat panen tiba.
Untuk mendukung modal petani, pinjaman gadai dikenakan bunga rendah, 1,2% per 15 hari dengan jangka waktu hingga 4 bulan.
“Bunga ini masih aman untuk kantong petani. Sebagai contoh, pinjaman Rp1.000.000 hanya perlu dikembalikan sekitar Rp1.024.000 dalam sebulan,” jelas Welmy.
Pegadaian juga gencar menyasar Generasi Z dan mahasiswa. Mereka didorong menggunakan aplikasi Pegadaian Digital Service karena preferensi mereka terhadap transaksi non-konvensional.
“Anak-anak mahasiswa itu lebih senang yang berbau digital, tidak lagi konvensional datang bawa uang tunai,” kata Welmy.
Keyakinan masyarakat terhadap emas tercermin dari data penjualan. Dalam dua bulan terakhir saja, Cabang Abepura berhasil menjual sekitar 6 kilogram logam mulia, dengan perkiraan nilai total mencapai Rp12 miliar.
“Masyarakat sadar bahwa harga emas akan terus naik, sehingga mereka berupaya mengamankan aset dengan membeli emas hari ini untuk harga di masa depan,” pungkas Welmy.
