Euforia.id, Jayapura | Wakil Ketua I DPR Papua, Herlin Beatrix Monim mengatakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Papua harus mewakili aspirasi masyarakat.
“Penyusunan RPJMD ini di dalamnya harus mewakili aspirasi masyarakat. Maka ketika kita berjalan selaras dengan kebijakan pemerintah pusat yaitu skala prioritas nasional untuk bagaimana membangun Papua, maka setiap tahun harus dilihat karena ini kan RPJMD 5 tahun harus berkelanjutan,” kata legislator dari Partai NasDem itu.
Herlin Beatrix Monim yang turut hadir dalam kegiatan kick off penyusunan RPJMD 2025-2029 di Gedung Sasana krida, Kantor Gubernur Papua, Rabu (22/1/2025), mengatakan DPR mempunyai peran penting dalam penyusunan RPJMD.
DPR akan memberikan persetujuan terhadap RPJMD itu dan kemudian melakukan pengawasan proses penyusunan.
“Jadi peran DPR dalam menyusun RPJMD ini sangat penting untuk menciptakan dokumen yang akuntabel kemudian transparan dan berpihak pada kepentingan rakyat,” ujarnya.
Ia juga berharap penyusunan RPJMD itu tidak melupakan kekhususan Provinsi Papua sebagai daerah otonomi khusus, dan memperhatikan keberlanjutan program-program serta pendekatan yang berbasis wilayah adat.
“Ini harus dipastikan bahwa pembangunan itu sangat berkeadilan dan inklusif bagi kepentingan atau bagi seluruh masyarakat Papua,” sebutnya.
Ia menuturkan program yang nantinya dilakukan oleh pemerintah harus sesuai dengan kebutuhan rakyat dan penggunaan anggaran yang efisien.
“Libatkan kami DPR yang juga merupakan representasi dari rakyat di Tanah Papua. Aspirasi itu telah tertuang dan kemudian diserap oleh DPR Papua. Maka mari di 5 tahun penyusunan RPJMD libatkan DPR Papua dalam menyusun ini, sehingga kita bersama-sama mengawal kepentingan rakyat yang bersinergi langsung dengan program prioritas nasional,” katanya.
Ia berharap bahwa dengan RPJMD yang akan disusun ini bisa menjadi alat strategis untuk memastikan pembangunan daerah yang berlangsung secara sistematis, terarah, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Yang harus di ingat bahwa pendekatan pembangunan di Provinsi Papua itu harus dilakukan dengan inovasi. Inovasi itu terkait pertumbuhan hijau, kebutuhan lokal, perkembangan teknologi, dan kemudian afirmasi,” ucapnya.
“Bagian terpenting dalam pembangunan ini bagaimana kita berkolaborasi membangun kerjasama, mengawal kerja-kerja pemerintah untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama,” pungkasnya.